Mentan Amran sebut impor jagung dibutuhkan untuk lindungi peternak kecil

Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, beralasan impor jagung untuk pakan ternak yang kini dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi para peternak kecil. Sebab, menurutnya, stok jagung lokal mayoritas sudah dikuasai oleh perusahaan besar.
Dia mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian sangat berharap agar Perum Bulog mampu menyerap stok jagung dalam negeri. Menurut Menteri Amran, stok jagung dalam negeri terlampau sudah dikuasai perusahaan besar sejak awal, yakni melalui sistem ijon atau dibayar duluan.
"Saya sih berharap seperti itu, terserah, Bulog boleh juga. Tapi intinya jangan biarkan peternak kecil berteriak. Jadi sederhana jawabannya," ungkap dia di Jakarta, Selasa (6/11).
Meski demikian, dia menambahkan, langkah impor tersebut pun tidak menandakan stok cadangan jagung dalam negeri terhitung defisit, malah tetap berlebih. "Anda boleh mengatakan ini rencana tapi sudah ekspor. Ekspor dikurangi impor yaitu 380.000 ton dikurangi 50.000 ton kan 330.000 ton, artinya surplus," tegasnya.
Menteri Amran menjelaskan, kebijakan impor jagung yang dilakukan pemerintah saat ini sebesar 50.000 ton atau maksimal 100.000 ton bertujuan untuk melindungi peternak kecil. Sebab, perusahaan besar tidak mengimpor gandum untuk pakan yang biasa dicampurkan.
Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah mengeluarkan jatah pasokan jagung untuk perusahan besar sebanyak 200.000 ton. Dengan kata lain, stok jagung dalam negeri lebih banyak diserap oleh perusahaan besar.
"Akhirnya peternak kecil berteriak, tapi perusahaan besar kan diam. Ini diserap masuk tapi tidak beli feedmilk. Peternak kecilnya berteriak karena tidak pakai gandum. Itu yang tidak dipahami, kenapa perlu impor, ya untuk melindungi peternak kecil," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya