Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mentan Amran siapkan Rp 100 M kembangkan sapi berotot tahun depan

Mentan Amran siapkan Rp 100 M kembangkan sapi berotot tahun depan Menteri Amran Sulaiman. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman berencana mengalokasikan Rp 100 miliar anggaran untuk program bibit unggul sapi di 2018. Di mana, tahun ini pihaknya telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 20 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 khusus untuk bibit unggul sapi.

"Program pengembangan embrio bibit unggul Rp 20 miliar tahun ini, tahun depan mungkin 100 miliar. Kita harus membuat bibit unggul, tanpa bibit unggul sulit berkembang," ujar Menteri Amran di Gedung Kementan, Jakarta, Sabtu (2/9).

Kenaikan anggaran tersebut akan digunakan untuk mengembangkan jenis sapi berotot selain sapi jenis ongole dan limosin. Sapi berotot tersebut nantinya memiliki bobot antara 1,5 ton hingga 2 ton per ekor. Melihat ciri-cirinya, jenis sapi tersebut dikenal dengan sebutan belgian blue yang berasal dari Belgia.

"Kita beli bibit dari anggaran APBN-P. Harganya 1 sperma Rp 15 juta. Kita mungkin tahun depan butuh Rp 100 miliar khusus untuk bibit unggul jenis sapi berotot," jelasnya.

Program bibit unggul sapi merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Hingga saat ini, pemerintah telah mengembangkan sapi jenis ongole dan limosin dalam negeri hingga bobot sebesar 1,5 ton. Sapi ongole yang memiliki bobot hingga 1,5 ton tersebut memiliki harga jual hingga Rp 70 juta per ekor.

"Ini bisa dipakai berkurban karena lahir di tanah kelahiran kita. Contoh seperti sapi ongole tadi. Sapi ongole, salah satu contohnya yang disumbangkan Pak Presiden dan Wakil Presiden itu 1,5 ton dan 1,3 juta ton. Harganya mungkin Rp 70 juta per ekor. Berapa kali lipat dibanding sapi yang bibitnya tidak bagus," pungkasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP