Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Arifin Minta Operator Blok Corridor Temukan Cadangan Gas Baru

Menteri Arifin Minta Operator Blok Corridor Temukan Cadangan Gas Baru Menteri ESDM Arifin Tasrif. ©2019 Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono

Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta operator Blok Corridor untuk mempertahankan produksi. Sebab, blok tersebut menjadi‎ tulang punggung produksi gas nasional.

Menteri ESDM, Arifin ‎Tasrif, mengatakan produksi gas bumi dari blok Corridor merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia yaitu sekitar 1.100 MMSCF Gas Bumi per hari atau setara dengan 12 persen dari total produksi gas bumi nasional saat ini. Sementara, produksi Minyak dan Kondensat sekitar 6.600 barel per hari.

"‎Blok Corridor merupakan salah satu Wilayah Kerja Migas yang bernilai strategis," kata Menteri Arifin, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/11).

‎Dengan ditandatanganinya kontrak perpanjangan Wilayah Kerja ‎Corridor, Menteri Arifin pun berpesan kepada kontraktor agar tidak hanya mempertahankan namun juga meningkatkan laju produksi migas dari WK Corridor serta mengupayakan penemuan cadangan migas.

"Saat ini pemerintah terus berupaya mempercepat proses pengambilan keputusan untuk pengelolaan lanjut Wilayah Kerja Migas yang akan berakhir Kontrak Kerja Samanya, dengan tujuan agar produksi migas dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, serta untuk menjaga kelangsungan investasi pada Wilayah Kerja tersebut," tuturnya.

‎Penetapan kontraktor Blok Corridor melalui serangkaian proses evaluasi dan pertimbangan baik dari SKK Migas maupun Kementerian ESDM. Setelah berakhirnya Kontrak saat ini pada tahun 2023, Wilayah Kerja Corridor akan dikelola kembali oleh Kontraktor Eksisting yaitu ConocoPhillips (Grissik) Ltd., PT Pertamina Hulu Energi Corridor dan Talisman (Corridor) Ltd. yang saat ini menjadi Repsol dengan ConocoPhillips (Grissik) Ltd. sebagai operator.

Pemerintah memandang, Kontraktor eksisting memiliki kemampuan teknis serta finansial yang baik untuk mengelola lanjut Wilayah Kerja Corridor, sehingga diharapkan dapat memberikan konstribusi positif bagi penerimaan negara dan produksi migas nasional.

"Pemerintah c.q. Menteri ESDM telah memberikan keputusan terhadap pengelolaan lanjut Wilayah Kerja Corridor pada tanggal 22 Juli 2019 melalui Kepmen ESDM No.128 K/10/MEM/2019, dan pada hari ini kita telah menyaksikan bersama penandatanganan Kontrak Bagi Hasil Skema Gross Split Wilayah Kerja tersebut," tandasnya.

ConocoPhillips Perpanjang Kontrak Blok Corridor 20 Tahun, Negara Raup Rp 3,5 T

Kontrak bagi hasil minyak dan gas bumi (migas) Gross Split Wilayah Kerja (WK) atau Blok Corridor yang berlokasi di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ditandatangani. Dari proses tersebut, negara mendapat USD 250 juta atau setara Rp3,5 triliun dari bonus tanda tangan.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Djoko Siswanto, mengatakan kontrak bagi hasil Wilayah Kerja Corridor merupakan kontrak perpanjangan selama 20 tahun. Setelah kontrak ConocoPhillips (Grissik) Ltd sebagai operator saat ini habis pada 2023.

Untuk kontrak baru pemegang partisipasi WK Corridor terdiri dari ConocoPhillips (Grissik) Ltd. sebesar 46 persen, PT Pertamina Hulu Energi Corridor sebesar 30 persen dan Talisman (Corridor) Ltd sebesar 24 persen.

"Telah ditandatangani kontrak Kerjasama gross split Wilayah Kerja Corridor selama 20 tahun sejak Desember 2023," kat Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/11).

Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) 5 tahun pertama sebesar USD 250 juta dan bonus tanda tangan (Signature Bonus) sebesar USD 250 juta.

Participating Interest (PI) yang dimiliki oleh Kontraktor tersebut termasuk PI 10 persen yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha Milik Daerah sesuai Peraturan Menteri ESDM No 37 Tahun 2016.

Para pemegang Kontraktor pun diminta berupaya menjaga dan meningkatkan laju produksi di WK Corridor, melaksanakan komitmen yang tertuang dalam Kontrak termasuk Komitmen Kerja Pasti 5 tahun pertama dan meningkatkan kegiatan eksplorasi untuk menambah cadangan migas

"Operator WK Corridor selama 3 tahun pertama akan dilakukan oleh ConocoPhillips dan selanjutnya hingga akhir masa kontrak akan dilaksanakan oleh PT Pertamina (Persero)," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari, Blok Migas RI Butuh Bantuan Asing
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari, Blok Migas RI Butuh Bantuan Asing

Selain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.

Baca Selengkapnya
Ingin Bersaing dengan Negara ASEAN, Jokowi Minta Biaya Produksi Gas Bumi Dievaluasi
Ingin Bersaing dengan Negara ASEAN, Jokowi Minta Biaya Produksi Gas Bumi Dievaluasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) Arifin Tasrif untuk mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM: Indonesia Simpan Harta Karun Cadangan Gas di Wilayah Sumut dan Aceh
Menteri ESDM: Indonesia Simpan Harta Karun Cadangan Gas di Wilayah Sumut dan Aceh

Di wilayah tersebut terdapat potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Jadi Negara Raja Gas Bumi, Tapi Ini Syaratnya
Indonesia Bisa Jadi Negara Raja Gas Bumi, Tapi Ini Syaratnya

Insentif berbasis waktu juga dapat mempercepat monetisasi proyek.

Baca Selengkapnya
Cadangan Gas Alam Melimpah, Tapi RI Masih Impor 5,5 Juta Ton LPG per Tahun
Cadangan Gas Alam Melimpah, Tapi RI Masih Impor 5,5 Juta Ton LPG per Tahun

Impor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.

Baca Selengkapnya
Tak Disangka, Daerah di Indonesia Ini Simpan Harta Karun 5 Miliar Barel Minyak Bumi
Tak Disangka, Daerah di Indonesia Ini Simpan Harta Karun 5 Miliar Barel Minyak Bumi

Menurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

PHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.

Baca Selengkapnya
Tekan Dampak Gejolak Konflik Internasional, Pemerintah Fokus pada Pasar Gas Bumi
Tekan Dampak Gejolak Konflik Internasional, Pemerintah Fokus pada Pasar Gas Bumi

Karena aspek ini menentukan bagaimana setiap negara bergerak untuk menuju target Net Zero Emission.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Pengusaha soal RPP Gas Bumi: Jadi Tonggak Penting untuk Jamin Pasokan Energi
Pengusaha soal RPP Gas Bumi: Jadi Tonggak Penting untuk Jamin Pasokan Energi

HKI berharap dengan adanya RPP ini, sektor industri di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang dengan pesat.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023

SKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Kemandirian Energi Dapat Difokuskan ke Energi Terbarukan
Said Abdullah Sebut Kemandirian Energi Dapat Difokuskan ke Energi Terbarukan

Said juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.

Baca Selengkapnya