Menteri ESDM Mulai Benahi Proyek Energi Terbarukan Mangkrak
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, pihaknya akan segera melakukan inventarisir proyek energi baru terbarukan (EBT) yang mangkrak. Penyisiran ulang mencakup proyek mana saja yang belum dapat pembiayaan, belum memulai konstruksi, dan sebagainya.
"Kita akan inventarisir, kita bahas bersama. Misalnya berapa kapasitas di situ," ujarnya saat ditemui usai pembukaan pameran EBTKE ConEX 2019 di Jakarta International Expo, Rabu (6/11).
Proyek EBT yang sudah ditandatangani oleh pemerintah harusnya bisa berjalan sesuai dengan rencana dan target. Hal ini berkaitan dengan potensi energi terbarukan milik Indonesia yang tercatat menyentuh angka 400 giga watt.
-
Apa yang dilakukan Pemprov Kaltim untuk mendukung kebijakan energi terbarukan? Dia kemudian meminta Perusda dapat mengoptimalkan peran, serta melakukan langkah-langkah nyata mendukung kebijakan pemerintah pusat.
-
Bagaimana Kementerian ESDM menetapkan potensi penyimpanan karbon nasional? Sebagai informasi, Kementerian ESDM baru saja menerbitkan angka Potensi Penyimpanan Karbon Nasional Tahun 2024 sebesar 572 miliar ton CO2 pada saline aquifer, dan 4,85 miliar ton CO2 pada depleted oil and gas reservoir.
-
Dimana Pertamina cek kesiapan layanan energi? Salah satu titik potensi keramaian saat libur Tahun Baru adalah jalur Banyuwangi menuju Bali dan sebaliknya. Melihat hal tersebut, Direktur Keuangan PT Pertamina Patra Niaga Arya Suprihadi bersama dengan Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Mustika Pertiwi melakukan pengecekan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) di penyebrangan Ketapang–Gilimanuk, Agen dan Pangkalan LPG, serta kesiapan Integrated Terminal Tanjung Wangi dalam menyuplai BBM.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
Namun ternyata, hingga saat ini baurannya masih 8 persen saja, atau sekitar 32 giga watt. Menurutnya, angka ini kecil dan perlu didorong dengan pengembangan program-program berbasis EBT.
Bahkan, Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) menganjurkan agar Menteri ESDM memiliki wakil menteri yang khusus mengurus energi terbarukan ini.
Sepanjang tahun 2019, ada 70 penandatanganan perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) EBT antara PT PLN (Persero) dengan kontraktor swasta (independent power producer/IPP). Namun 19 di antaranya berpotensi mangkrak.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di masa kepemimpinannya sebagai Menteri Investasi, Bahlil mengklaim telah melanjutkan investasi mangkrak senilai Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaDi masa kepemimpinannya sebagai Menteri Investasi, Bahlil mengklaim telah melanjutkan investasi mangkrak senilai Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaDampak positif langkah ini yaitu ongkos produksi yang telah dikeluarkan bisa kembali pada negara.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM beberkan penyebab bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia tidak akan mencapai target di 2025.
Baca SelengkapnyaBahlil sempat menyebut soal cuci piring dalam investasi mangkrak.
Baca SelengkapnyaPenghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaMenteri Arifin menyadari, ada banyak tantangan di sektor ESDM Indonesia. Bahkan, ada catatan sejumlah kasus hukum di sektor ini.
Baca SelengkapnyaSebelum dilantik Arifin, Bambang pernah juga menjadi Inspektur Jenderal di TNI.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tambang memiliki kewajiban melakukan persemaian di lahan tambang.
Baca SelengkapnyaRealisasi program insentif kendaraan listrik, baik mobil listrik maupun motor listrik belum maksimal.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan sebelum dirinya masuk ada investasi mangkarak Rp708 triliun.
Baca Selengkapnya