Menteri Susi gandeng Pertamina majukan sentra ikan di pulau terluar
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, mengatakan pihaknya saat ini tengah fokus membangun SKPT (sentra kelautan dan perikanan terpadu) di pulau-pulau terluar Indonesia. Menurutnya, pembangunan SPKT ini akan memajukan industri perikanan hingga ke pelosok nusantara.
"Sekarang ini, ikan dari Morotai misalnya itu dibawa ke Bitung dulu, 8 jam oleh kapal. Di Bitung diproses. Dari Bitung dibawa lagi ke Makassar, baru naik ke atas lagi. Jadi putar putar tak karu-karuan," kata Menteri Susi di Kantornya, Jakarta, Senin (31/7).
Saat ini, lanjutnya, target konsumsi ikan nasional sudah dinaikkan, sehingga seluruh SKPT mutlak harus dikembangkan. Akan tetapi, selama ini, membangun di pulau terluar terkendala pada aspek energi seperti listrik dan bahan bakar minyak (BBM).
-
Pertamina bantu apa di Sumatera Selatan? 'Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang terpantau memiliki asap moderat hingga pekat. Oleh karena itu, kami dengan cepat dan tanggap membantu penanganan karhutla di 44 titik kebakaran, agar tidak menyebar dan menyebabkan dampak lebih lanjut,' ujar Fadjar.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Dimana Pertamina bantu? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
-
Dimana 'susu ikan' dikembangkan? Teknologi ini dicetuskan pada tahun 2022 melalui pendirian miniplan HPI di Indramayu oleh PT Berikan Teknologi, yang kemudian mengembangkan produk susu ikan berbasis HPI.
Menteri Susi mengungkapkan, permasalahan pengembangan SPKT saat ini, nelayan butuh stok BBM yang mencukupi meski bukan BBM subsidi. "Nelayan ikannya sekarang banyak, mereka bisa effort BBM non subsidi."
"Konsumen yang terbesar di pulau Jawa itu pasti perlu pengangkutan transportasi dan lain-lain. Nadinya, darahnya, transportasi adalah BBMnya Pertamina," lanjut Menteri Susi.
Maka dari itu, pada hari ini, Menteri Susi bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik menandatangani kesepakatan bersama tentang Sinergi Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat.
Kesepakatan bersama ini bertujuan untuk memperkuat kedua lembaga dan mendukung program KKP melalui pengembangan Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi, Pemasaran, Sarana dan Prasarana, Program Corporate Social Responsibility (CSR), dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menteri Susi menyebutkan, perjanjian selama 3 tahun tersebut merupakan realisasi pengembangan industri perekonomian perikanan di Indonesia. Adapun ruang lingkup kesepakatan bersama ini meliputi:
a) Pengembangan organisasi, budaya kerja, dan pemanfaatan teknologi informasi;
b) Pengembangan sistem distribusi produk dan pemasaran;
c) Pemanfaatan sarana prasarana terkait kesepakatan bersama;
d) Pengembangan sistem logistik bahan bakar minyak (BBM) untuk nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak garam secara terpadu;
e) Implementasi program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kegiatan perikanan;
f) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia;
g) Sinergi dan pemanfaatan corporate social responsibility dan small medium enterprise & partnership program (CSR dan SMEPP), dan;
h) Pertukaran data dan informasi terkait dengan kesepakatan bersama.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Solusi Nelayan juga sudah diintegrasikan dengan Program Subsidi Tepat, lebih dari seribu transaksi di SPBUN program Solusi Nelayan sudah tercatat.
Baca SelengkapnyaPengelolaan SPBU apung kembali menyediakan BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan di perairan Jakarta.
Baca SelengkapnyaGelaran Bulan Bakti Kelautan Perikanan juga dimeriahkan oleh kegiatan lain yang dihadirkan Ditjen PSDKP pada 20-26 Oktober.
Baca SelengkapnyaAturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut distribusi lapangan kerja meliputi nelayan sebanyak 86.403 orang, industri HPI 73.800 orang, dan industri susu ikan 35.593 orang.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga tercatat telah menyalurkan 115 ribu paket konverter kit untuk nelayan yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPembangunan pabrik susu ikan tidak memerlukan anggaran yang sangat besar, cukup Rp20 miliar untuk mendirikan satu pabrik.
Baca SelengkapnyaNilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.
Baca SelengkapnyaJumlah ikan di Indonesia masih surplus, diharapkan menjadi kekuatan pangan nasional ke depan.
Baca SelengkapnyaPagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2025 turun.
Baca Selengkapnya