Meski Punya Utang Terbesar, PLN Banggakan Predikat Investment Grade
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tercatat memiliki utang Rp 543 triliun sampai September 2018. Posisi utang ini naik apabila dibandingkan dengan posisi pada 2017 sebesar Rp 466 triliun.
Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto mengatakan, meskipun utang PLN naik, tetapi perusahaan pelat merah tersebut tetap mendapat predikat utang investment grade. Hal ini menandakan lembaga penilai, melihat pengelolaan utang PLN bagus.
"Kita punya utang, tapi peringkat kita investment grade kan bagus. Investasi kita juga tidak terlambat jalan terus kan? Nah itu," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/12).
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Kapan PLN mencapai kinerja keuangan terbaik? Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, inovasi dan transformasi digital yang dilakukan PLN mampu membawa perusahaan mengantongi kinerja keuangan yang terbaik sepanjang sejarah.
-
Siapa yang menilai kontrak PLN menarik bagi investor? Sahala menilai, saat ini PLN sudah menerapkan skema kontrak kerja sama yang menarik dan mampu mengakomodir kebutuhan para investor untuk bersama mengembangkan kelistrikan nasional.
-
Mengapa PLN dapat penghargaan internasional? Capaian ini merupakan hasil dari transformasi dan inovasi PLN sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
Sarwono juga tidak khawatir dengan adanya peringatan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait kondisi utang PLN beberapa waktu lalu. Menurutnya, hal itu merupakan kewajiban Sri Mulyani sebagai bendara negara.
"Kan jelas, kan Ibu Sri mengingatkan. Kalau sebagai bendahara negara mengingatkan itu bagus. Karena Bu Sri ada proxi dari pada kreditor juga. Jadi kredit nya itu terpelihara dengan Baik. Kan bagus. ketika saya di bank saya ingatkan nasabah saya. Ini hati-hati ya. Jangan ditafsirkan lain-lain," jelasnya.
Sarwono menambahkan, walaupun pihaknya melakukan utang dan pembayaran bunga namun pengerjaan beberapa proyek tetap berjalan dengan baik. "Saya katakan. Efisiensi ada tidak? Buktinya tarif tidak naik kita bisa survive dengan baik," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN berkontribusi dengan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun atau mencapai satu setengah kali dari target yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaKeuangan PLN pernah diramal hampir ambruk. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya kelebihan pasokan (supply) listrik di Pulau Jawa pada 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjadi panelis diskusi yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB), Kamis (10/8).
Baca SelengkapnyaPLN Indonesia Power juga mengoptimalkan dan mempercepat pembentukan corporate transformation office, sehingga target-target program di moonshot dapat dimonitor.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset ini menjadikan PLN sebagai BUMN utilitas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPLN meraih penghargaan kategori Grup Pembayar Pajak Terbesar dari Direktorat Jenderal Pajak.
Baca SelengkapnyaPLN tengah mengembangkan pendanaan yang mengkaitkan ESG dalam kriteria persyaratannya.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPLN IP mencatatkan kinerja terbaik di Semester I-2023. PLN IP meraih Nilai Kinerja Organisasi (NKO) 102,78 menjadi yang tertinggi di antara Subholding PLN.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca Selengkapnya