Minati Blok Corridor, Medco Energi Tunggu Tunggu Lelang Terbuka

Merdeka.com - Medco Energi Internasional tengah menunggu lelang terbuka dari pemerintah sebagai pengelolaan Blok Corridor, setelah kontrak ConocoPhillips mengelola blok tersebut habis pada 2023.
Direktur Utama Medco Energi Internasional, Hilmi Panigoro mengatakan, perusahaannya sudah menyampaikan minat untuk mengelola Blok Corridor ke pemerintah, namun untuk mengajukan proposal resmi masih menunggu tender terbuka.
"Kita ajukan proposal resmi hanya kalau tender dibuka. Kalau nggak dibuka ya kita nggak bisa. Kalau menyampaikan minat ya kita menyampaikan minat untuk berkompetisi," kata Hilmi di Jakarta, Selasa (2/4).
Menurut Hilmi, Blok Corridor diprioritaskan untuk operator yang saat ini, kemudian PT Pertamina (Persero). Jika keduanya tidak ada yang memenangkan baru akan ditenderkan secara terbuka, dalam kesempatan tersebut Medco akan mengikutinya.
"Saya sudah bilang itu pasti prioritas ke operator existing, setelah itu Pertamina. Kalau misalnya mereka berikan penawaran yang pemerintah nggak terima lalu pemerintah tenderkan ya mungkin kita ikut," tuturnya.
Blok Corridor yang saat ini dikelola oleh Conoco Philips kontraknya akan berakhir 19 Desember 2023 nanti. Conoco Philips memiliki hak kelola 54 persen dan menjadi operator. Sedangkan PT Pertamina memiliki hak kelola sebesar 10 persen dan Repsol Energy sebesar 36 persen.
Mengacu data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), selama Semester I 2018 produksi gas siap jual (lifting) Blok Corridor mencapai 841 juta kaki kubik per hari (mmscfd), dari target 810 mmscfd. Namun, hingga akhir tahun produksinya diprediksi hanya mencapai 798 mmscfd.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya