Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Moeldoko Minta Pemda Tidak Keluhkan Kerugian LRT Palembang

Moeldoko Minta Pemda Tidak Keluhkan Kerugian LRT Palembang Moeldoko. ©2018 Merdeka.com/Ahda Bayhaqi

Merdeka.com - Light Rail Transit (LRT) Sumsel mengalami kerugian Rp 9 miliar per bulan sejak beroperasi Juli 2018. Kerugian disebabkan tak seimbangnya biaya operasional dan pendapatan dari penumpang. Biaya operasional mencapai Rp 10 Miliar per bulan sementara pendapatan hanya Rp 1 Miliar setiap bulannya.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Sumatera Selatan untuk tidak mengeluhkan mahalnya biaya operasional tersebut. Pemda pun diminta untuk berusaha agar LRT Palembang bisa optimal sehingga tak ada lagi kerugian.

"Ya itu kan sekali lagi, ada sebuah upaya pemerintah itu berupaya pemerintah daerah. Jangan sudah dibangunkan ngoceh tapi dia sudah berupaya semaksimal mungkin, bagaimana utility sebuah sebuah infrastruktur itu bisa berdaya guna dengan baik. Bukan sebelum dibangun ada mengeluh setelah dibangun mengeluh. Lah terus apa kerjaan mereka? Bagaimana mengoptimalkan infrastruktur yang tersedia," kata Moeldoko saat ditemui di Kantor KSP, Jakarta, Selasa (12/2).

Dia menyebutkan, LRT harus menjadi infrastruktur yang mampu mendorong roda perekonomian di daerah tersebut. Sementara itu, keuntungan yang dapat diperoleh dari sebuh infrastruktur disebut tidak akan dirasakan dalam waktu dekat, melainkan setelah beberapa tahun beroperasi. Oleh karena itu, wajar jika mengalami kerugian di awal beroperasi.

"Kecenderungan dari kita itu berpikirnya saat ini. Contoh membangun sebuah pelabuhan 'Ah butuhnya sekarang'. Akhirnya begitu setelah 30 tahun ke depan, kebingungan. Ini cermin kita lebih sering bercanda," kata dia mencontohkan.

Dia menjelaskan, tujuan utama pemerintah mengebut pembangunan infrastruktur adalah untuk kemajuan Indonesia terutama di masa mendatang.

"Sesungguhnya kebutuhan-kebutuhan saat ini tentang infrastruktur yang dibangun adalah menghadapi masa-masa itu masa depan seperti itu. Jangan tanya sekarang ini tidak ada gunanya bukan begitu. Tapi sekali lagi semua yang persiapkan saat ini untuk menghadapi masa depan yang dibutuhkan begitu. Jangan nanya, sekarang ini tidak ada gunanya. Bukan begitu, tapi sekali lagi semua yang persiapkan saat ini untuk menghadapi masa depan," tutupnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP