Naik 150 persen, Adaro sebar dividen 2017 Rp 3,4 triliun

Merdeka.com - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membagikan dividen tunai final untuk tahun buku 2017 sebesar USD 250 juta atau setara Rp 3,4 triliun (Rp 13.955 per USD). Besaran dividen ini naik 150 persen dari tahun buku 2016.
Adapun sisa laba bersihnya akan Adaro sisihkan sebagai cadangan, seperti yang diatur dalam Pasal 70 UU No 40 Tahun 2017. Separuh lainnya dialokasikan sebagai laba ditahan.
"Stakeholders kita macam-macam. Pertama, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Untuk ke pemerintah daerah, dengan upaya CSR (Corporate Social Responsibility), kita bangun pendidikan, kegiatan ekonomi, sekolah, rumah sakit, dan lain-lain," tutur Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (23/4).
Dia melanjutkan, ketersediaan listrik di tempat mereka beroperasi juga menjadi salah satu pertimbangan utama dalam bisnis Adaro Energy. Dengan adanya listrik, tambahnya, maka kegiatan pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja hingga pendidikan dapat terus berlanjut dengan baik.
Sementara itu, Director and Chief Financial Officer Adaro Energy, David Tendian menyampaikan, EBITDA perusahaan telah direvisi dari USD 1,3 miliar-USD 1,5 miliar menjadi USD 1,1 miliar-USD 1,3 miliar.
Perubahan itu diumumkan seiring dengan munculnya regulasi baru untuk Domestic Market Obligation (DMO) atau harga pasar domestik batubara yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), yakni sebesar USD 70 per ton.
"Dengan USD 70 itu tentu akan ada impact negatif ke EBITDA kami. Makanya pada kesempatan ini, di RUPST ini, kita juga merevisi target EBITDA ke USD 1,1 miliar sampai 1,3 miliar," tukas David.
Reporter: Maulandy Rizki Bayu Kencana
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya