OJK: Pemerintah Tiap Minggu Bertemu Selesaikan Masalah Jiwasraya

Merdeka.com - Deputi Komisioner Humas dan Logistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Anto Prabowo, meminta kepada nasabah korban gagal bayar asuransi Jiwasraya, untuk yakin terhadap usaha penyelesaian yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, pemerintah selalu melakukan upaya penyelesaian setiap minggunya.
"Yakin lah bahwa pemerintah bekerja untuk itu. Saya yakinkan hampir setiap minggu di antara Kementerian selalu bertemu, untuk memikirkan dan mencarikan solusi. Termasuk bahasan yang di DPR. Kami juga melakukan panja (panitia kerja). Teman OJK banyak menjawab pertanyaan panja sehingga terbuka melakukan apapun," kata Anto kepada awak media, Jakarta, Rabu (12/2).
Pihaknya paham dengan apa yang dirasakan oleh nasabah, bahwasannya membutuhkan kepastian. Namun, menurutnya, kepastian itu tidak bisa diputuskan asal-asalan, melainkan perlu dilakukan dengan banyak pertimbangan. "Sesuatu yang bisa kemungkinan berakibat melanggar ketentuan. Itu yang kita ingin harapkan. Percayakan kepada pemerintah, OJK, kemenkeu, dan instansi audit."
"Sekarang OJK sedang melakukan investigasi audit, dan juga melalui Kejagung sedang dalam memproses hukum, biarkan pihak pemerintah yang bekerja," tambahnya.
Rencana penyehatan keuangan Jiwasraya sejauh ini melalui pembentukan anak perusahaan, holding, dan penjualan aset. "Nah masing-masing itu OJK memiliki time frame. Untuk anak perusahaan ini harus cepat dan kita minta bulan Maret 2020 sudah ada laporan manajemen dan pemiliknya," ujarnya.
Nasabah Usul Jiwasraya Terbitkan Surat Utang Bayar Tunggakan
Beberapa perwakilan nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengusulkan penerbitan obligasi untuk menangani kasus gagal bayar agar dana investasinya bisa dicairkan.
"Itu usul. Katanya dicatat, kemudian dilaporkan akan menjadi masukan," kata perwakilan nasabah Jiawasraya, Mahril setelah mengadakan pertemuan di Kantor OJK, Jakarta, Rabu (12/2).
Menurut dia, penerbitan obligasi merupakan opsi lain setelah pemerintah mengusulkan beberapa pilihan seperti pembentukan perusahaan induk hingga anak usaha.
Terkait dengan opsi-opsi tersebut, lanjut Mahril, puluhan nasabah itu juga ingin mengetahui langkah-langkah dan perkembangannya agar bisa dibayarkan karena informasi sebelumnya rencananya akan dibayar bertahap pada akhir Maret 2020.
"Mudah-mudahan akhir Maret ini sudah ada pencairan," katanya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya