Orang-orang tajir ini uangnya triliunan, gayanya tetap sederhana
Merdeka.com - Bukanlah hal yang sulit bagi miliarder seperti Bill Gates maupun Mark Zuckerberg untuk membeli barang mewah. Tapi ternyata, tak semua miliarder menghamburkan uangnya begitu saja. Mereka lebih memilih hidup sederhana dan apa adanya.
Menurut Dosen University of Georgia dan penulis buku laris The Millionaire Next Door, Thomas Stanley, ada alasan miliarder memilih hidup sederhana, yaitu dibesarkan di lingkungan yang sederhana dan bersahaja. Mereka mengerti arti kekayaan, dan kebiasaan berhemat yang muncul dari budaya kerja.
Berikut beberapa miliarder memilih gaya sederhana daripada mewah:
-
Kenapa orang kaya tampil sederhana? Mereka memahami bahwa kekayaan sejati melampaui sekadar harta yang terlihat.
-
Kenapa orang kaya mungkin terlihat sederhana? Tentu hal ini mengingatkan kita pada pentingnya tidak menilai seseorang dari penampilan fisik atau gaya hidup mereka.
-
Apa tanda orang kaya yang sederhana? Salah satu karakteristik yang paling mencolok dari individu kaya yang hidup sederhana adalah kecenderungan untuk menginvestasikan uang dalam pengalaman ketimbang barang-barang material.
-
Kenapa hidup sederhana bisa membuat orang kaya? Bersyukur atas apa yang Anda miliki adalah kunci untuk memulai hidup sederhana.
-
Bagaimana pria kaya ini hidup? Namun di tengah kekayaan yang dimiliki, dia mengaku telah hidup hemat sepanjang hidupnya.
-
Bagaimana kehidupan orang kaya di Mars? Mereka yang miskin, digambarkan hanya tinggal disebuah tenda kecil seperti camping. Pakaiannya pun lusuh, kotor, dan tak terawat. Kontras dengan orang-orang berada di Mars.
Azim Premji
Salah satu orang terkaya India dan bos dari Wipro Ltd, Azim Premji, selalu mengendari mobil bekas dalam setiap aktivitasnya. Azim juga selalu mengingatkan pegawainya untuk mematikan lampu kantor.
Azim saat ini tercatat memiliki kekayaan mencapai USD 18.7 miliar atau setara Rp 257 triliun. Meski punya kekayaan besar, Azim tak malu untuk pulang menggunakan bajaj.
Selain hal di atas, Azim juga sangat peduli pada penggunaan tisu toilet. Dia sangat mengawasi penggunaan tisu toilet ini agar tidak berlebihan.
Charlie Ergen
Bos dari Dish Network, Charlie Ergen selalu membawa bekal kotak makan siang. Hebatnya hal ini selalu dilakukannya setiap hari tanpa terlewat satu hari pun.
Pria 65 tahun ini memiliki kekayaan sekitar USD 12.3 miliar atau setara Rp 169 triliun. Kebiasaan membawa bekal ini didapat sejak kecil. Sebab, keluarganya hidup dalam kemiskinan pada era krisis ekonomi.
Kotak makan siangnya selalu berisi roti isi dan gatorade. Dia menyiapkan ini sendiri. Saat melakukan perjalanan bisnis pun, dia berhemat dengan memesan satu kamar untuk dua orang.
Judy Faulkner
Pendiri Epic Systems, Judy Faulkner mengatakan tidak pernah tertarik untuk hidup boros laiknya orang kaya umumnya. Pendiri perusahaan bidang teknologi kesehatan ini memiliki kekayaan sekitar USD 3,5 miliar atau setara Rp 48 triliun.
Meski kaya raya, Judy hidup dalam kondisi prihatin. Bersama suaminya, dia tinggal di daerah pinggiran hampir 30 tahun dan hanya memiliki dua mobil dalam 15 tahun terakhir.
Judy juga telah berkomitmen untuk menyumbangkan setengah dari pendapatannya untuk amal.
Jim Walton
Seorang CEO Arvest Bank Group sekaligus anak bungsu dari Sam Walton, pendiri Walmart, sebuah perusahaan ritel terbesar di dunia memiliki kekayaan USD 41,2 miliar atau Rp 567 triliun.
Pria berkacamata ini hidup dengan filosofi yang dianut ayahnya yaitu, harus tetap rendah hati dan berhemat sebanyak apapun uang yang dimiliki.
Ingvar Kamprad
Ingvar Kamprad, pendiri IKEA meninggal dunia pada 27 Januari 2018 pada usia 91 tahun. Pada 2017, Kamprad menjadi orang terkaya kedua di Eropa, dengan kekayaan ditaksir mencapai USD 43,8 miliar atau setara Rp 583,5 triliun.
Meskipun berlimpah harta, semasa hidupnya Kamprad hidup sederhana. Dia tetap menggunakan pesawat komersil kelas ekonomi saat berpergian. Bahkan, dia tidak segan makan bersama para karyawannya di kafetaria IKEA.
Kamprad juga pernah menggunakan mobil lamanya dan sesekali memakai bus angkutan umum guna mencapai lokasi tujuan.
Carlos Slim Helu
Dibanding menghambur-hamburkan hartanya, pria terkaya asal Meksiko ini lebih senang menggunakan uangnya untuk berinvestasi. Kekayaan, menurut dia, seperti kebun buah, 'menumbuhkannya, membesarkannya, atau memperluasnya'.
Tak seperti kebanyakan orang kaya lainnya, Carlos tidak hidup dengan jet atau kapal pesiar pribadi. Bahkan, saat berpergian Carlos yang memiliki kekayaan mencapai USD 20.5 miliar atau setara Rp 282 triliun ini masih menggunakan mobil lamanya.
Pengusaha ini tetap tinggal di rumah yang sama lebih dari 40 tahun. Rumah dengan 6 kamar ini menjadi lokasi dia berbagi kebahagiaan dengan anak-anak dan cucunya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekayaan ribuan triliun tak mempengaruhi gaya hidup Bill Gates yang sederhana.
Baca SelengkapnyaMereka yang benar-benar kaya seringkali memilih gaya hidup yang lebih sederhana.
Baca SelengkapnyaUmumnya, mereka sengaja berpenampilan seperti orang kaya agar produk atau jasa yang dipasarkannya bisa diterima masyarakat.
Baca SelengkapnyaMurat Ulker orang terkaya di Turki terkenal dengan gaya hidupnya tetap sederhana meski memiliki kekayaan yang sangat besar.
Baca SelengkapnyaInvestor ternama ini masih tinggal di rumah tua yang dibeli pada tahun 1958.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menghargai setiap orang tanpa memandang status finansial, dan lebih fokus pada nilai-nilai dan kualitas pribadi.
Baca SelengkapnyaMenabung tidak selalu diartikan dengan menyisihkan atau menyimpan uang.
Baca SelengkapnyaWarren Buffett rutin sarapan pagi di McDonald selama 56 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan miliarder teknologi yang enggan wariskan hartanya ke anak-anaknya.
Baca Selengkapnya5 ciri orang yang sudah berada di level kelompok ekonomi menengah atas.
Baca SelengkapnyaSiapa saja selebriti yang mengalami masa sulit dan tinggal di rumah sederhana usai tak lagi syuting?
Baca SelengkapnyaFenomena sosial media membuat seseorang ingin tampil sukses dengan menunjukkan barang mewah dan mahal, namun ternyata kebanyakan orang tersebut adalah fake rich
Baca Selengkapnya