Pangan dan Pertanian Jadi Sektor Paling Kuat Saat Pandemi Virus Corona
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat bahwa sektor pangan dan pertanian merupakan zona ekonomi yang paling kuat bertahan dari dampak pandemi Covid-19. Sebaliknya, sektor jasa dan manufaktur menjadi zona yang paling terpukul.
Persentase penurunan pertumbuhan ekonomi untuk sektor pangan dan pertanian hanya 0,9 persen dari 4,1 persen. Sementara sektor jasa dan manufaktur mengalami penurunan dari 7,2 persen menjadi 2,4 persen.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai data tersebut mengindikasikan bahwa pertanian adalah zona ekonomi yang paling tangguh terhadap interupsi Covid-19. Terlebih ada banyak faktor yang menjadi penguat.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Hasil pertanian apa yang menjadikan Jatim sebagai produsen terbesar? Kerja keras petani mengantar Jatim menjadi produsen padi dan beras terbesar se-Indonesia selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2020, 2021 dan 2022.
-
Apa yang membuat Jawa sebagai pusat ekonomi Indonesia? Pulau Jawa merupakan pusat ekonomi negara Indonesia, menampung sebagian besar aktivitas bisnis, industri, dan perdagangan negara ini.
-
Di mana perubahan iklim mempengaruhi produksi pangan? Perubahan iklim dapat mengganggu produksi pangan, baik secara langsung melalui efek pada pertanian dan perikanan, maupun secara tidak langsung melalui dampak pada ekosistem dan sumber daya air.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Ditinjau dari sisi epidemiologi, virus corona mayoritas menyebar di perkotaan atau kawasan padat penduduk. Artinya, pertanian yang mayoritas tidak berada di perkotaan relatif lebih aman.
"Jauh dari kerumunan, jauh juga dari COVID-19. Maka kota lebih banyak kasusnya dibandingkan kabupaten," kata dia melalui keterangan pers yang diterima, Sabtu (20/6/2020).
Data tersebut akan dijadikan landasan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memaksimalkan sektor pertanian dan ketahanan pangan dengan pemanfaatan teknologi digital.
Dari sisi ketahanan pangan, target Jabar adalah swasembada dengan mengurangi impor secara bertahap. Kemudian, perdagangan antar daerah juga akan lebih dikendalikan dengan tidak bergantung pada mekanisme pasar.
"Ketahanan pangan ini juga berpengaruh terhadap inflasi yang kuncinya adalah jaminan pasokan dan mata rantai diperbaiki. Jangan sampai orang Bogor beli telur di Jakarta padahal telurnya berasal dari Sukabumi," kata dia.
Faktor Penting
Faktor penting lainnya, pemasaran dan pengembangan pangan harus memanfaatkan teknologi digital. Di Jabar, sejumlah sektor perikanan dan pertanian sudah memanfaatkan aplikasi digital yang berdampak pada meningkatnya hasil penjualan.
"Go digital sudah kami lakukan termasuk memberdayakan pesantren sebagai ujung tombak penjualan yang juga dengan memanfaatkan digital," imbuhnya.
Sementara terkait pemanfaatan lahan perkebunan, Jabar kini memiliki aplikasi Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan (Si Perut Laper) yang sangat membantu para petani terkait produk perkebunan yang cocok untuk ditanam.
"Lahan di Jabar masih luas, tapi warga masih bingung menanam apa? Maka harus ada database, jadi kita punya aplikasi Si Perut Laper yang bisa mengonversi tanah dengan market (pasar) atau mengawinkan kebutuhan dengan kondisi geografis. Itulah salah satu reformasi yang sedang kita lakukan," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaPulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaDia mempersembahkan penghargaan tersebut untuk seluruh petani dan masyarakat telah berkontribusi dalam sektor pertanian
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah secara komulatif pada triwulan III tahun 2023 mencapai 5,07%.
Baca SelengkapnyaTiga tahun berturut-turut Jatim jadi lumbung pangan nasional
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI KH. Maruf Amin menyebut sektor pertanian Indonesia selama dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif.
Baca SelengkapnyaPlt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kelima sektor ini berkontribusi sebesar 64,94 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Baca SelengkapnyaWabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng turut mendorong sertifikasi halal bagi pemilik UMKM.
Baca SelengkapnyaLaju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca Selengkapnya