Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasca bentrok, peredaran ojek online dibatasi

Pasca bentrok, peredaran ojek online dibatasi aksi long march go-jek. ©2016 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara meminta ojek online kota Bogor tidak menambah armada maupun memperluas wilayah kerja pasca bentrok. Hal tersebut sebagai respon atas bentrok yang terjadi antara sejumlah ojek online dan sopir angkutan umum (angkot) di Kabupaten Bogor.

"Saya sudah bicara dengan Walikota Bogor dan transportasi roda dua berbasis online yaitu gojek. Saya sudah minta gojek untuk pertimbangkan sementara tidak memperluas dulu atau menambah armadanya sampai bisa tenang," ujar Rudiantara di Gedung Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat (24/3).

Rudiantara menegaskan pembatasan tersebut hanya berlaku bagi ojek online di kota Bogor. Sementara di wilayah lain seperti Tangerang yang memiliki masalah yang sama, belum ada arahan melakukan pembatasan wilayah kerja maupun armada.

"Khusus di Bogor karena komunikasi saya dengan walikota bogor. Kalau Tangerang, belum ya. Masih kita lihat dulu seperti apa masalahnya. Ini demi menciptakan kondisi yang tenang bagi masyarakat," tegasnya.

Terkait hal tersebut, Rudiantara belum dapat menjelaskan sampai kapan pembatasan tersebut akan berakhir. "Belum tahu sampai kapan, kita lihat saja," ungkapnya.

Sejumlah ojek online dan sopir angkutan umum (angkot) kembali terlibat bentrok di Terminal Laladon, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu (22/3). Ratusan personel gabungan dari Polisi dan TNI dikerahkan untuk mengamankan.

"Kondisinya kalau Kapolres Bogor dengan Kapolresta Bogor juga ada Dandim kemudian pasukan serta dari Koramil sudah ada di TKP," ujar Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena saat dihubungi merdeka.com.

Belum diketahui apakah ada korban maupun kerusakan dalam peristiwa tersebut. Hingga kini petugas gabungan masih melakukan pengamanan.

"Untuk kerugian, luka atau kerusakan belum diketahui, karena masih pengamanan," lanjutnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan kali ini diduga berawal saat rombongan pengemudi ojek online menjenguk rekan yang diduga korban penganiayaan.

Iring-iringan pengemudi ojek online dikawal polisi kemudian menuju Balai Kota untuk menemui Wali Kota Bima Arya Sugiarto guna membahas seputar operasional ojek online. Namun saat tiba di Terminal Laladon, rombongan diduga diserang sopir angkot hingga terjadi bentrokan.

Sebelumnya, bentrokan antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online terjadi Senin (20/3). Peristiwa ini pecah dipicu kesalahpahaman, terkait kecelakaan yang melibatkan pengemudi GO-JEK dengan angkot. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP