Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedagang dukung Mendag Enggar pada polemik impor beras, ini alasannya

Pedagang dukung Mendag Enggar pada polemik impor beras, ini alasannya Mendag Enggar di Pasar Induk Cipinang. Yolanda Permata ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid menyayangkan polemik impor beras yang saat ini tengah hangat diperbincangkan. Menurutnya, kebijakan pemerintah untuk melakukan impor merupakan kesepakatan bersama, bukan sepihak dari Kementerian Perdagangan saja.

"Mendag (Enggartiasto Lukita) itu mempunyai keputusan untuk impor, impor itu kan bukan diputuskan sendiri sama pak Mendag kalau kita lihat dari pak Darmin Nasution (Menko Perekonomian), pak Mentan (Amran Sulaiman), dan Bulog yang ada itu yang saya lihat," kata Zulkifli saat dihubungi Merdeka.com, Jakarta, Rabu (19/9).

Dia menilai, keputusan Kemendag untuk tetap melanjutkan impor 2 juta ton beras adalah tepat meski Bulog menentangnya. "Kami selaku pelaku pasar melihat dalam catatan saya, kalau Mendag itu mempunyai impor sekarang itu saya rasa boleh- boleh saja. Sebab kenapa? bapak Mendag itu tidak ingin terulang kembali kejadian yang tidak diinginkan di awal tahun 2016 dan di awal tahun 2018 kejadian yang barangnya itu tidak ada."

Dia menyatakan impor beras tetap harus dilakukan terlebih untuk mengantisipasi penurunan produksi dalam negeri di musim kemarau. "Jadi kalau menurut saya wajar-wajar saja bapak Mendag mempunyai impor stok bulog yang untuk menghadapi kemarau yang akan datang gitu."

Dia menjelaskan, beras impor bisa dijadikan senjata untuk mencegah kenaikan harga. "Harusnya pemerintah ini bisa memanfaatkan stok bulog yang ada, beras impor yang ada untuk mengamankan kenaikkan harga beras di pasaran."

Dia menilai saat ini semua pihak seolah menyalahkan Kemendag perihal impor berasa jutaan ton tersebut. "Nah tapi sekarang ternyata kan jadi polemik. Terlalu dipojokkan bapak Mendag kelihatannya, pak Mendag itu saya rasa dia ngambil kebijakan itu dia intinya jangan terjadi terulang kembali kejadian akhir taun 2017 awal taun 2018 barangnya surplus tapi tidak ada," ujarnya.

Dia mengungkapkan, polemik impor beras berawal dari adanya perbedaan data para pemangku kepentingan. Di mana, data Kementerian Pertanian menyebutkan stok beras surplus namun pada kenyataannya beras langka di pasaran dan harga melonjak naik.

"Masalahnya ini yang kita agak bingung nih sebenarnya beras ini dari dulu sampai sekarang sebenarnya kan tak ada masalah. Sekarang-sekarang ini saja yang bermasalah. Itu pengamat-pengamat mengatakan asal-usulnya yang fatal itu data tidak akurat di waktu tahun 2017 menjelang 2018, kan kejadiannya disitu. Dalam catatatnnya barang surplus, tetapi kenyataannya barangnya rak ada," ungkapnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bulog Kena Tegur Kemendagri, Harga Beras Masih Melambung di Tengah Skandal Demurrage Rp294 M
Bulog Kena Tegur Kemendagri, Harga Beras Masih Melambung di Tengah Skandal Demurrage Rp294 M

Teguran ini terjadi di tengah skandal demurrage atau denda impor beras sebesar Rp294,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Siap Berantas Oknum Penimbun Beras: Wasit Saja Ketangkep
Erick Thohir Siap Berantas Oknum Penimbun Beras: Wasit Saja Ketangkep

Banyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor

Uchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Puji Inflasi Terkendali: Banyak Negara Belajar ke Kita
VIDEO: Prabowo Puji Inflasi Terkendali: Banyak Negara Belajar ke Kita

Sekjen Gerindra sekaligus Ketua MPR Ahmad Muzani menjelaskan terkait impor beras yang rencananya akan dihentikan mulai tahun 2025.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Bulog Pastikan Cadangan Beras RI Aman, Tak Ada Tambahan Kouta Impor Beras
Bulog Pastikan Cadangan Beras RI Aman, Tak Ada Tambahan Kouta Impor Beras

BPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).

Baca Selengkapnya
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen

Megawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras

Baca Selengkapnya
Cek Beras di Pasar Induk Cipinang, Jokowi Klaim Stok Melimpah
Cek Beras di Pasar Induk Cipinang, Jokowi Klaim Stok Melimpah

"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.

Baca Selengkapnya
DPR Diminta Bentuk Pansus Impor Beras Agar Tata Kelola Pangan Berpihak ke Rakyat
DPR Diminta Bentuk Pansus Impor Beras Agar Tata Kelola Pangan Berpihak ke Rakyat

Hal itu untuk memastikan pengelolaan pangan berpihak kepada rakyat

Baca Selengkapnya
Sempat Disetop, Beras Bulog Diminta Masuk Lagi ke Pasar Induk Cipinang
Sempat Disetop, Beras Bulog Diminta Masuk Lagi ke Pasar Induk Cipinang

Presiden Jokowi meminta agar beras Bulog bisa masuk lagi ke Pasar Induk Cipinang.

Baca Selengkapnya
Harga Terus Melonjak, Pemerintah Akhirnya Impor 1,6 Juta Ton Beras
Harga Terus Melonjak, Pemerintah Akhirnya Impor 1,6 Juta Ton Beras

Rencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.

Baca Selengkapnya
KTNA Kritisi Sikap Bulog yang Tidak Serap Gabah dan Jagung
KTNA Kritisi Sikap Bulog yang Tidak Serap Gabah dan Jagung

Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah.

Baca Selengkapnya