Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedagang mengeluh sulit jual gula dengan harga Rp 12.500 per kg

Pedagang mengeluh sulit jual gula dengan harga Rp 12.500 per kg Ilustrasi gula. Shutterstock/grafvision

Merdeka.com - Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Maulana mengatakan kebijakan pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gula di tingkat konsumen Rp 12.500 per Kg sulit dijalankan oleh para pedagang ecer.

"Pedagang takut melihat pengalaman beras yang ternyata di lapangan HET tak berjalan. Karena ternyata yang ditemukan HET menekan petani lokal sehingga supply justru menurun," kata Maulana dalam sebuah acara diskusi, di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/5).

Maulana mengungkapkan saat ini harga gula di tingkat pasar tradisional di kisaran Rp 13.500 hingga Rp 14.000 per kg. Hal ini disebabkan karena pedagang kecil tidak mampu membeli gula dengan stok yang banyak. Sementara untuk mendapatkan gula dengan harga miring minimal pembeliannya cukup besar, sehingga pedagang biasa tidak mampu membelinya.

"Berbeda dengan pedagang pasar tradisional yang harus bayar di depan, stok baru masuk. Mereka enggak punya gudang yang besar jadi tidak punya kekuatan untuk menawar atau diskon. Nah ini menyebabkan program pemerintah di pasar tradisional susah dilaksanakan,” ujarnya.

Selain itu, kenaikan harga gula pada bulan Ramadan merupakan masalah yang pasti terjadi di setiap tahun seperti sebuah siklus. "Dari dulu juga seperti ini kondisinya. Setiap mau puasa, lebaran harga selalu naik. Pemerintah impornya juga deket-deket lebaran. Padahal kan itu kebutuhan yang sudah bisa dihitung. Ini kan aneh."

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP