Pegadaian Akan Keluarkan Kartu Transaksi Berbasis Tabungan Emas

Merdeka.com - PT Pegadaian (Persero) akan meluncurkan produk terbarunya yakni Gold Card dalam waktu dekat. Produk baru ini merupakan kartu transaksi berbasis tabungan emas.
Kartu ini nantinya bakal beroperasi seperti kartu kredit atau kartu debit di bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
"Semacam kartu kredit, bisa belanja, tarik tunai sesuai dengan limit tabungan yang mereka (nasabah) punya," kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto, di Jakarta, Rabu (8/1).
Terkait batas penggunaan dana, katanya, disesuaikan dengan jumlah tabungan emas milik nasabah. Bila tabungan emas setara Rp100 juta, transaksi yang bisa digunakan mendekati angka Rp100 juta. "Kalau nilainya lima juta ya dibatasi limit kurang dari lima juta," tuturnya.
Produk ini nantinya akan bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tahapannya sudah sampai finalisasi. Sementara dengan PT Bank Mandiri (Persero) masih di tahap perbincangan kerjasama.
Saat ini, Pegadaian memiliki 6 juta nasabah dengan jumlah transaksi mencapai 4 juta ton emas. Tahun ini dia menargetkan adanya peningkatan jumlah nasabah sebanyak 1,5 juta nasabah dengan perkiraan penambahan transaksi mencapai 2 juta ton emas.
"Pegadaian masih mengajari teman-teman untuk nabung emas, rata-rata baru (menabung) 2 gram sampai 3 gram emas," kata Kuswiyoto mengakhiri.
Target Pembiayaan Tumbuh 17 Persen di 2020, Pegadaian Turunkan Bunga Pinjaman
PT Pegadaian (Persero) menargetkan pertumbuhan bisnis pembiayaan tahun ini sebesar 17 persen. Tahun lalu, dengan target 15 persen, pembiayaan pegadaian bisa tumbuh 23 persen dengan nilai Rp140 triliun.
"Insyaallah tahun ini naik jadi 17 persen," kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto, di Jakarta, Rabu (8/1).
Saat ini bisnis gadai masih jadi penyumbang terbesar pendapatan Pegadaian. Persentasenya mencapai 75 persen. Selebihnya berasal dari produk lain yakni Arrum Hajj dan Rahn Tasjily atau gadai tanah.
Saat ini Pegadaian tengah mengurangi margin agar mendapatkan nasabah yang lebih banyak. Sehingga memudahkan nasabah mendapatkan pembiayaan dengan suku bunga lebih murah.
"Jadi banyak produk kita yang berbunga murah, kalau zaman dulu bunganya tinggi," kata Kuswiyoto.
Penentuan bunga pinjaman akan disesuaikan dengan resiko. Semakin kecil resiko, maka bunga akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya.
"Tetapi labanya tetap double digit kisaran 10 persen sampai 11 persen yoy. Margin kita cukup berkurang karena tidak menaikkan suku bunga pinjaman," katanya menerangkan.
Saat ini Pegadaian memiliki 9.623 agen dan 4.148 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada 1.804 tenaga pemasaran yang menawarkan produk kepada nasabah.
Nasabah Pegadaian per November 2019 tercatat 13,4 juta dengan nilai aset mencapai Rp61,6 triliun. Nilai pembiayaan outstanding sebesar Rp49 triliun dengan laba Rp2,9 triliun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya