Pegadaian genjot keterlibatan kaum milenial di industri keuangan syariah
Merdeka.com - PT Pegadaian (Persero) bekerjasama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) menyelenggarakan Seminar Nasional Ekonomi Islam dengan tema 'Pegadaian Syariah: Menuju Transformasi Bisnis melalui Distribution Channel dan Digitalisasi Ekonomi' yang dilaksanakan di Kampus Universitas Indonesia. Hal ini sebagai upaya akselerasi inklusi keuangan dan pengembangan industri keuangan syariah melalui berbagai produk dan saluran distribusi di era ekonomi digital.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Sunarso, mengatakan dukungan dan keterlibatan mahasiswa dan akademisi sangat diperlukan agar industri keuangan syariah dapat tumbuh lebih cepat, berkelanjutan dan berdaya saing di era digital ekonomi sehingga dapat berperan dan berkontribusi lebih optimal dalam perekonomian nasional.
Menurut Sunarso, seminar ini penting untuk mengakselerasi pengembangan industri keuangan syariah, dan tidak dapat hanya mengandalkan pertumbuhan yang bersifat organik saja, tetapi membutuhkan peran masyarakat, khususnya anak muda/mahasiswa, pemerintah dan dunia usaha yang lebih besar lagi.
-
Siapa yang dorong penguatan ekosistem keuangan syariah? Muliaman menyebut penguatan ekosistem keuangan syariah perlu didorong melalui kolaborasi seluruh stakeholders.
-
Apa yang Pegadaian lakukan untuk mendukung UMKM di Bali? Selain gadai, dukungan untuk UMKM yang bisa dilakukan oleh pegadaian pun kian beragam. Salah-satunya adalah KUR Syariah dimana dapat diberikan pinjaman hingga Rp 10 juta tanpa jaminan.'Di wilayah Bali Nusra sudah hampir 31 ribu orang yang memanfaatkan dengan nilai total Rp 314 miliar,' jelasnya.
-
Apa program baru Pegadaian? PT Pegadaian meluncurkan program gadai bebas bunga untuk maksimal pinjaman hingga Rp2,5 juta. Progam yang dinamai Gadai Peduli ini berlaku mulai 1 Agustus hingga 30 September 2024.
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
"Industri keuangan syariah nasional memiliki potensi yang begitu besar untuk terus tumbuh sehingga perannya semakin dirasakan dalam mendukung perekonomian Indonesia khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas," ungkap dia di Depok, Jawa Barat, Selasa (15/5).
Lebih jauh Mantan Wadirut BRI ini pun menjelaskan bahwa rasio inklusi keuangan di Indonesia masih cukup rendah, hanya sebesar 48,9 persen hingga April 2018. Untuk meningkatkan jumlah rasio tersebut, perseroannya aktif melakukan literasi dan inklusi keuangan melalui berbagai produk dan saluran distribusi kepada generasi milenial yang selama ini masih relatif kecil menjadi nasabah dari Pegadaian.
Dia mengatakan, saat ini omzet pinjaman dan rekening syariah di Pegadaian rata-rata baru sekitar 12 persen, jauh lebih rendah dibandingkan OSL konvensional yang mencapai 88 persen.
Pegadaian juga telah meluncurkan Pegadaian Digital Service (PDS) yang merupakan jawaban dari kebutuhan milenial yang sudah sangat akrab dengan layanan keuangan berbasiskan digital. Sebab, trend nasabah Pegadaian didominasi oleh usia produksi dan mahasiswa yaitu mencapai 68 persen.
"Ini merupakan salah satu strategi Pegadaian untuk bisa melebarkan pangsa pasarnya terutama kepada generasi muda yang menginginkan layanan keuangan serba cepat," kata dia.
Selain fokus pada layanan konvensional, Pegadaian juga tetap berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis syariah, antara lain, Murabahah yakni akad untuk transaksi jual beli dan Rahn yaitu akad yang digunakan dalam proses gadai barang.
"Bahkan kami baru saja meluncurkan produk baru untuk menjawab tuntutan pasar dan zaman, yaitu Produk Rahn Hasan berupa pinjaman hingga Rp 500 ribu tanpa biaya titipan."
"Rahn Hasan adalah produk Pegadaian yang bisa menjangkau mahasiswa dan masyarakat menengah kebawah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan, jadi kami harapkan layanan ini bisa membantu mereka dan juga meningkatkan rasio inklusi keuangan di Indonesia," tutup Sunarso.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hery Gunardi mengatakan anak muda merupakan calon pemimpin masa depan yang bisa membawa perbankan syariah dalam negeri menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBSI optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPAN memandang UMKM perlu lecutan atau penggerak agar dapat go digital.
Baca SelengkapnyaPemberian beasiswa itu bagian dari upaya BSI untuk ikut membangun kemajuan ekonomi syariah dan mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha muda.
Baca SelengkapnyaPNM terus berkomitmen untuk memberikan literasi dan inklusi digital dengan bekerjasama melalui berbagai program dengan pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, parlemen muda ASEAN dapat membentuk masa depan yang lebih baik bagi kawasan, termasuk mencari solusi terhadap berbagai tantangan global.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan itu di depan anak muda di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7).
Baca SelengkapnyaSebagai catatan, BSI menyaluran pembiayaan untuk UMKM mencapai lebih dari Rp 41,6 triliun pada Juni 2023.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.
Baca SelengkapnyaPNM bisa semakin menguatkan pelaku UMKM agar lebih berdaya saing dan lebih mandiri.
Baca SelengkapnyaPNM dan OJK berkomitmen untuk mendukung peran perempuan
Baca Selengkapnya