Pekerja kritik beban bunga global bond Pelindo II
Merdeka.com - Serikat Pekerja Jakarta International Container (SP JICT) mengkritik keputusan manajemen PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II dalam menerbitkan obligasi global senilai total USD 1,6 miliar atau sekitar Rp 20,8 triliun.
Ketua SP JICT, Nova Sofyan Hakim mempertanyakan langkah manajemen menerbitkan global bond pada 23 April 2015 silam. Sebab, proyek yang rencananya bakal didanai dengan uang hasil penerbitan surat utang tersebut tidak semuanya berjalan.
"Harus saya katakan, global bond Pelindo II tidak jelas. Aset penjaminan berupa proyek infrastruktur pelabuhan tidak jalan. Ini bisa jadi potensi masalah besar," kata Nova, Rabu (1/3).
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Kapan 'proyek' digunakan dalam bahasa Indonesia? Dalam konteks penggunaannya, kata 'proyek' memiliki definisi yang jelas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu rencana kerja dengan tujuan tertentu dan waktu penyelesaian yang jelas.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
Saat obligasi dikeluarkan, mantan Direktur Keuangan Pelindo II Orias Petrus Moedak menyebut proyek-proyek yang akan didanai antara lain Rp 8 triliun untuk menyelesaikan proyek pelabuhan Kalibaru (New Priok). Selain itu Pelindo II juga akan mengembangkan Pelabuhan Sorong di Kijing Kalimantan Barat, Pelabuhan Cirebon Jawa Barat, dan beberapa proyek pelabuhan lainnya.
Nova mengatakan, masalah yang kemungkinan besar timbul dari penerbitan obligasi tersebut adalah bunga sebesar Rp 1 triliun per tahun yang harus dibayar Pelindo II.
"Saya heran, kenapa global bond Rp 21 triliun ditarik semua sementara proyek tidak berjalan. Bunga Rp 1 triliun per tahun tentu memberatkan Pelindo II," ucap Nova.
Padahal jika dana sebesar Rp 1 triliun tersebut digunakan untuk merevitalisasi peralatan pelabuhan, maka langkah tersebut dinilainya mampu memangkas dwelling time secara signifikan.
Beberapa pelabuhan peti kemas di Tanjung Priok, masih memiliki masalah tingkat produktivitas yang rendah sehingga mengakibatkan dwelling time tinggi. Dia mencontohkan kualitas alat-alat di terminal 3 Tanjung Priok yang kurang memadai. "Padahal di Priok itu harusnya bisa jadi seragam soal pelayanan. Semua sama dari sisi kualitas alat dan sistem," katanya.
Meski demikian, Nova tetap optimis pada manajemen Pelindo II. Nova berharap agar masalah global bond bisa diselesaikan segera karena dapat berdampak terhadap sustainabilitas usaha Pelindo II ke depan.
"Jangan sampai negara dapat bad legacy atas kebijakan Pelindo II yang sembrono," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prediksi Indef terkait masa depan IKN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSofiah Balfas sebelumnya mengajukan praperadilan terkait penetapan tersangka korupsi proyek Tol MBZ oleh Kejagung.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Yongki ini menyebut, ongkos pengerjaan Tol Dalam Kota Bandung tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN.
Baca SelengkapnyaPemerintah tak ingin utang untuk transisi energi tersebut nantinya membebani generasi penerus bangsa.
Baca SelengkapnyaPadahal mereka menjanjikan bantuan dana sebesar USD20 miliar, atau setara Rp 306 triliun
Baca SelengkapnyaKejaksaan Negeri Batang menetapkan dua tersangka lantaran terlibat tindak pidana korupsi dalam proyek pelabuhan Batang tahun 2015.
Baca SelengkapnyaHakim menilai pengaturan pembangunan tower menara pemancar BTS tersebut hanya membuang-buang uang negara.
Baca SelengkapnyaITDC berharap proses pencairan PMN ini bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaHasil pengujian itu pun dibenarkan oleh Andreas lantaran sesuai dengan perbandingan yang ia lakukan, mutu beton Tol Layang MBZ tidak sesuai spesifikasi.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Anies Baswedan menilai Proyek Strategis Nasional (PSN) rentan titipan kanan-kiri. Dengan tegas Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil membantah
Baca Selengkapnya