Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelemahan Rupiah belum pengaruhi harga produk di dalam negeri

Pelemahan Rupiah belum pengaruhi harga produk di dalam negeri Pasar Tradisional. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan kondisi Rupiah yang saat ini tengah terdepresiasi atau melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) belum memberikan dampak berupa kenaikan harga di dalam negeri. BI yakin target inflasi tahun ini masih bisa tercapai.

"Pengusaha memilih menurunkan marginnya dibandingkan menaikkan harga, jadi belum ada dampak kenaikan harga terdampak dari depresiasi," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Ruang rapat komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (5/9).

Kendati demikian, dia menegaskan pihaknya akan terus memantau kondisi saat ini agar tidak terjadi lonjakan harga-harga barang dan komoditas. "Tapi kami akan terus mencermati, kami akan berkoordinasi melalui TPIP (Tim Pengendali Inflasi Pusat) dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah)," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Perry optimistis target inflasi 2018 sebesar 3,5 persen plus minus 1 dapat tercapai. "Kapasitas produksi masih tinggi sehingga kenaikan permintaan belum menimbulkan tekanan inflasi dari sisi permintaan. Sejauh ini pemantauan kami ke inflasi masih terbatas, jadi tingkat depresiasi sekitar 7 sekian persen, dibandingkan 2015 pernah sekitar 20 persen, tingkat depresiasinya masih rendah dibandingkan sebelumnya," ujarnya.

Di tempat terpisah, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri turut merepons pelemahan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir. Satgas Pangan mengaku belum melihat adanya gejolak harga di pasaran akibat melemahnya nilai tukar Rupiah.

"Belum ada, semoga tidak ada. Jangan terpancing. Iya (masih stabil)," ujar Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Pelemahan Rupiah, kata Setyo, sejatinya memiliki dua sisi dampak yang berbeda. Bagi eksportir, jelas kondisi tersebut sangat menguntungkan. Tapi tidak bagi importir.

"Artinya dengan harga Dolar yang naik, impor akan menggerus devisa kita. Kita berharap kalau pangan yang tidak perlu sekali diimpor mendingan jangan diimpor. Tapi kalau di dalam negeri kurang, kan harus diimpor juga," ucapnya.

Jenderal bintang dua itu menuturkan, ada beberapa komoditas di dalam negeri yang memang belum mampu mencukupi kebutuhan pasar, salah satunya bawang putih. Oleh karena itu, Indonesia sampai saat ini masih mengimpor bawang putih.

Namun pihaknya bersama lembaga terkait akan mengawasi impor dan pendistribusian komoditas tertentu tersebut. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya penimbunan yang memicu bergejolaknya harga pangan.

"Kita bersama kementerian terkait akan mengawasi berapa yang diimpor dan di mana dia disimpan. Karena tidak boleh mengadakan penimbunan kan. Yang boleh dia menyimpan 3 kali kebutuhan kalau harga normal. Kalau harga mulai bergejolak, ya harus dilepas itu, netralisir harga," Setyo menandaskan.

Reporter: Nafiysul Qodar

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain

Pasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.

Baca Selengkapnya
Ternyata Rupiah Menguat Bukan Gara-Gara Demo, Begini Penjelasan Bank Indonesia
Ternyata Rupiah Menguat Bukan Gara-Gara Demo, Begini Penjelasan Bank Indonesia

Jika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.

Baca Selengkapnya
Produk Impor Ini Kebal dari Tren Rupiah yang Anjlok
Produk Impor Ini Kebal dari Tren Rupiah yang Anjlok

Belum ada pelaku industri agro mengeluh terkait pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah ke Level Rp16.500 per USD di Perdagangan Hari Ini
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah ke Level Rp16.500 per USD di Perdagangan Hari Ini

Melansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998

Bank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Menurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik

Pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Deflasi Lima Bulan Berturut-turut Tak Berkaitan dengan Pelemahan Daya Beli Masyarakat
Pemerintah Klaim Deflasi Lima Bulan Berturut-turut Tak Berkaitan dengan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen inti mengalami inflasi 0,16 persen dengan andil 0,10 persen.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya

Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Rupiah Nyaris Tembus Rp16.000, BI Klaim Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia
Rupiah Nyaris Tembus Rp16.000, BI Klaim Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia

Nilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).

Baca Selengkapnya