Pemerintah Diminta Terapkan Strategi Menyerang Hadapi Ketidakpastian Global
Merdeka.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman menilai, iklim perdagangan saat ini dinilai sedang tidak kondusif. Hal itu berdampak pada ekspor Indonesia yang menjadi kian sulit untuk berkembang.
Saat ini banyak negara yang menjadi tujuan ekspor tengah melakukan proteksionisme menyusul adanya perang dagang atau trade war antara Amerika Serikat dengan China hingga geopolitikal lainnya yang turut mempengaruhi perekonomian global.
"Sekarang konstelasi perdagangan sudah berubah, kita persaingan sudah semakin ketat dan tajam dengan adanya perang dagang, kemudian politik Korea Selatan dan sebagainya. Sekarang bikin semua negara proteksi masing-masing ingin selamatkan diri sendiri," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (27/3).
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Kenapa perdagangan Inggris di Nusantara kacau? Aktivitas perdagangan Inggris di Nusantara pun mengalami kekacauan mulai dari tubuh perserikatan dagangnya sampai komoditas yang dijual juga tidak ada harganya.
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
Bahkan, lanjutnya, beberapa negara tetangga di ASEAN saja saat ini sudah menerapkan proteksi ditandai dengan terbitnya kebijakan Special Safeguard (SSG) oleh Filipina. Kebijakan tersebut membuat perdagangan semakin terhambat.
"Di dunia juga demikian, mulai dari hambatan standar label, apalagi industri makanan dan minuman penuh syarat aturan. Ini semua masing-masing negara cari celah, masing-masing menghambat. Ini sebetulnya yang sudah diglobalisasi menurut saya," dia menambahkan.
Oleh karena itu, dari sudut pandang pengusaha memandang perlunya pemerintah untuk segera menyiapkan strategi menyerang dalam menghadapi berbagai kebijakan proteksionisme yang dilakukan berbagai negara tersebut.
Dia menjelaskan strategi menyerang tersebut adalah dengan terus memperkuat kerja sama perdagangan seperti Prefential Trade Agreement (PTA) dan Free Trade Agreement (FTA).
"Kita harus melakukan strategi menyerang, kita harus PTA mislanya, FTA, tapi PTA ini harus segera di intensifkan. Kita sudah ada di inisiasikan Kemendag tapu kita maih jauh dari Thailand, Vietnam yang dia sudah jadi macan asian baru, baik investasi maupun ekspornya. Ini harus kita benahi," ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga harus mampu untuk terus menjaga hubungan baik dalam hal perdagangan dengan negara-negara mitra dagang utama, seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, ataupun negara-negara Eropa. Hal tersebut untuk mencegah mereka mempersulit masuknya barang atau komoditi asal Indonesia sehingga ekspor bisa terus berlanjut.
Beberapa hambatan tersebut disebutkannya seperti ancaman pencabutan Generalized System of Preferences (GSP) oleh Amerika Serikat untuk produk dari Indonesia.
Sementara itu, untuk negara-negara pasar non-tradisional atau bukan merupakan mitra dagang utama, maka intensifitas kerjasama harus semakin ditingkatkan. Pemerintah juga harus lebih aktif lagi membuka pasar-pasar baru tujuan ekspor terutama untuk negara-negara kawasan Afrika maupun Amerika Latin yang masih memberikan tariff bea masuk untuk produk-produk ekspor Indonesia sebesar 30 persen.
"Negara tetangga kita bisa jauh lebih rendah karena pendekatannya lebih baik, Thailand, Filipina, Vietnam. Di Kementerian Perdagangan harus ada tim fokus yang di sana datang-datang ke negara lain. Tapi saya ingin garis bawahi bahwa kita harus mendorong semangat ASEAn ini, Ini Special Safeguard dari filipina ini menggangu sekali, sehingga harus bisa cepat di negosiasikan," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaIndeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian global memberikan pengaruh terhadap industri sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Baca Selengkapnya