Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Diminta Terapkan Strategi Menyerang Hadapi Ketidakpastian Global

Pemerintah Diminta Terapkan Strategi Menyerang Hadapi Ketidakpastian Global Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman. ©2018 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman menilai, iklim perdagangan saat ini dinilai sedang tidak kondusif. Hal itu berdampak pada ekspor Indonesia yang menjadi kian sulit untuk berkembang.

Saat ini banyak negara yang menjadi tujuan ekspor tengah melakukan proteksionisme menyusul adanya perang dagang atau trade war antara Amerika Serikat dengan China hingga geopolitikal lainnya yang turut mempengaruhi perekonomian global.

"Sekarang konstelasi perdagangan sudah berubah, kita persaingan sudah semakin ketat dan tajam dengan adanya perang dagang, kemudian politik Korea Selatan dan sebagainya. Sekarang bikin semua negara proteksi masing-masing ingin selamatkan diri sendiri," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (27/3).

Orang lain juga bertanya?

Bahkan, lanjutnya, beberapa negara tetangga di ASEAN saja saat ini sudah menerapkan proteksi ditandai dengan terbitnya kebijakan Special Safeguard (SSG) oleh Filipina. Kebijakan tersebut membuat perdagangan semakin terhambat.

"Di dunia juga demikian, mulai dari hambatan standar label, apalagi industri makanan dan minuman penuh syarat aturan. Ini semua masing-masing negara cari celah, masing-masing menghambat. Ini sebetulnya yang sudah diglobalisasi menurut saya," dia menambahkan.

Oleh karena itu, dari sudut pandang pengusaha memandang perlunya pemerintah untuk segera menyiapkan strategi menyerang dalam menghadapi berbagai kebijakan proteksionisme yang dilakukan berbagai negara tersebut.

Dia menjelaskan strategi menyerang tersebut adalah dengan terus memperkuat kerja sama perdagangan seperti Prefential Trade Agreement (PTA) dan Free Trade Agreement (FTA).

"Kita harus melakukan strategi menyerang, kita harus PTA mislanya, FTA, tapi PTA ini harus segera di intensifkan. Kita sudah ada di inisiasikan Kemendag tapu kita maih jauh dari Thailand, Vietnam yang dia sudah jadi macan asian baru, baik investasi maupun ekspornya. Ini harus kita benahi," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga harus mampu untuk terus menjaga hubungan baik dalam hal perdagangan dengan negara-negara mitra dagang utama, seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, ataupun negara-negara Eropa. Hal tersebut untuk mencegah mereka mempersulit masuknya barang atau komoditi asal Indonesia sehingga ekspor bisa terus berlanjut.

Beberapa hambatan tersebut disebutkannya seperti ancaman pencabutan Generalized System of Preferences (GSP) oleh Amerika Serikat untuk produk dari Indonesia.

Sementara itu, untuk negara-negara pasar non-tradisional atau bukan merupakan mitra dagang utama, maka intensifitas kerjasama harus semakin ditingkatkan. Pemerintah juga harus lebih aktif lagi membuka pasar-pasar baru tujuan ekspor terutama untuk negara-negara kawasan Afrika maupun Amerika Latin yang masih memberikan tariff bea masuk untuk produk-produk ekspor Indonesia sebesar 30 persen.

"Negara tetangga kita bisa jauh lebih rendah karena pendekatannya lebih baik, Thailand, Filipina, Vietnam. Di Kementerian Perdagangan harus ada tim fokus yang di sana datang-datang ke negara lain. Tapi saya ingin garis bawahi bahwa kita harus mendorong semangat ASEAn ini, Ini Special Safeguard dari filipina ini menggangu sekali, sehingga harus bisa cepat di negosiasikan," tutupnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan

Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.

Baca Selengkapnya
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun

Bahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia

Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.

Baca Selengkapnya
Hadapi Tantangan Global, Mendag Zulkifli Hasan: Kuncinya adalah Kerja Sama
Hadapi Tantangan Global, Mendag Zulkifli Hasan: Kuncinya adalah Kerja Sama

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Kondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri

Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan

Kusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot

Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.

Baca Selengkapnya
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal

Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Protes Pembatasan Impor Ancam Industri Ritel di Indonesia
Pengusaha Protes Pembatasan Impor Ancam Industri Ritel di Indonesia

Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya
Masa Depan Industri Kelapa Sawit di Tengah Ketidakpastian Global
Masa Depan Industri Kelapa Sawit di Tengah Ketidakpastian Global

Ketidakpastian global memberikan pengaruh terhadap industri sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Sektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Baca Selengkapnya