Pemerintah Gandeng Dunia Usaha Dalam Pembiayaan Pengembangan Keahlian Pekerja

Merdeka.com - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan ingin dunia usaha atau pihak swasta ikut terlibat dalam pembiayaan pengembangan keterampilan tenaga kerja atau Skill Development Fund. Dirinya terus mendorong agar skema Skill Development Fund ini bisa masuk ke dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Ya nanti itu kita masukkan dalam RPJMN 2020-2024. Idenya adalah memberikan kemudahan bagi tenaga kerja yang aktif maupun yang baru masuk untuk upskilling dan reskilling," jelas dia di Jakarta, Senin (14/1).
Konsep ini, sambungnya, dinilai dapat menjawab kebutuhan tenaga kerja serba bisa yang dibutuhkan saat memasuki era revolusi industri 4.0. "Dengan Skill Development Fund, kita harapkan sebagian kendala bisa teratasi. Sehingga tipe pekerjaan yang terancam oleh revolusi industri 4.0, dia bisa ambil skill yang lain, belajar yang lain, tanpa harus dibebani biaya berlebihan," ungkap dia.
Namun, dia meneruskan, pengembangan keterampilan tenaga kerja melalui skema ini acapkali terhambat lantaran butuh ongkos yang tak sedikit. "Sekarang terhambat karena lembaga tidak terlalu banyak dan biayanya dianggap memberatkan," keluhnya.
Menindaki kendala tersebut, Menteri Bambang mau mengajak dunia usaha dan swasta untuk ikut biayai pelatihan tenaga kerja ini, di mana secara hasil pun nantinya bakal turut dirasakan oleh mereka.
"Skemanya dari pemerintah dan dunia usaha sendiri. Saya ingin mendorong dunia usaha ikut andil karena untuk menjaga supply tenaga kerja mereka juga," imbuh dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya