Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Jokowi Siapkan 2,4 Juta Ton Cadangan Beras Sambut Natal dan Tahun Baru

Pemerintah Jokowi Siapkan 2,4 Juta Ton Cadangan Beras Sambut Natal dan Tahun Baru Enggartiasto Lukita. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Sebanyak 2,4 juta ton beras disiapkan untuk pelaksanaan operasi pasar di seluruh Indonesia dalam rangka menghadapi potensi kenaikan harga menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019.

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita mengatakan, beras 2,4 juta ton tersebut disiapkan dan akan digelontorkan ke pasar oleh Bulog.

"Untuk operasi pasar, disiapkan 2,4 juta ton beras Bulog," kata Mendag Enggar usai Rapat Koordinasi Nasional Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Batam, Kepulauan Riau, dikutip dari Antara, Minggu (11/11).

Operasi pasar merupakan upaya pemerintah untuk mengintervensi harga pasar yang meninggi di saat-saat tertentu. Ketika harga beras meningkat, maka Bulog diminta melepas kebutuhan pangan itu ke masyarakat dengan harga yang ditentukan pemerintah, demi menyetabilkan kembali harga.

"Peran Bulog, saat ketersediaan berkurang harga naik, maka Bulog melakukan operasi pasar dengan harga yang di tetapkan. Masyarakat harus diberikan pilihan. Kalau operasi pasar berjalan berdasarkan pengalaman, 10.000-15.000 ton per hari terserap," ujarnya.

Mendag Enggar mengatakan beras sebanyak 2,4 juta ton itu siap didistribusikan ke daerah yang kekurangan pasokan kebutuhan pokok itu, bukan dibagikan ke setiap daerah secara merata. "Tapi sampai saat ini belum ada permintaan," ujarnya.

Mendag Enggar optimis tidak akan terjadi pelonjakan harga beras, karena pasokannya cukup. Oleh sebab itu dia yakin kenaikan harga bahan pangan tidak berkontribusi besar pada inflasi.

Dalam kesempatan itu, Mendag Enggar juga meminta Kepala Dinas Perdagangan di setiap daerah, Bulog dan Satgas Pangan terus melakukan pemantauan ketersediaan dan harga beras di pasaran.

Di tempat yang sama, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan ketersediaan beras di daerahnya mencukupi hingga lima bulan ke depan.

Dia mengatakan, kenaikan harga di Kepri juga dipengaruhi cuaca, selain permintaan dan ketersediaan pasokan. Karenanya ia berharap transportasi untuk distribusi bahan pangan di daerah semakin lancar.

"Daerah kami pulau, apalagi di beberapa daerah seperti Natuna, Kepulauan Anambas dan Lingga sangat bergantung pada distribusi pangan," kata dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP