Pemerintah Komitmen Ajak UMKM Mejeng di Pameran Internasional

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia terus mendorong agar Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) bisa go Internasional. Salah satunya lewat ajang pameran festival di berbagai negara.
Duta Besar Indonesia untuk Ekuador, Dieny Tjokropranolo mengatakan, peluang UMKM Indonesia di Ekuador cukup besar. Apalagi, dalam satu tahun ada beberapa event yang akan dilakukan di negara belahan Amerika Selatan itu.
"Kita sama-sama membutuhkan ajang untuk saling memperkenalkan produk UMKM. Jadi di Ekuador itu ada beberapa festival yang bisa kita ikuti untuk ajang UMKM," kata dia saat ditemui di Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Senin (13/1).
Dia menambahkan, selama ini masyarakat di sana cukup menggemari berbagai produk buatan anak bangsa. Mulai dari produk alas kaki, furniture, fashion, kosmetik, hingga obat-obatan herbal.
Dengan peluang itu, maka dapat menjadi gerbang bagi para UMKM lokal untuk bisa mejeng di pameran Internasional. Nantinya, dari beberapa event tersebut pada juga akan ada pameran besar seperti Centro Interamericano de Artesanias Artes Pupulares (CINDAP) pada November.
"Nanti awal November seluruh Amerika Selatan berpusat di Ekuador lewat CINDAP dengan pengunjung 500 ribu orang setiap tahun saya (komitmen) ikut membawa UMKM macam-macam yang kemarin dari NTT Bali dan Jakarta," imbuh dia.
Saat ini, memang hubungan kerja sama antar kedua negara masih baru, sehingga penjajakan perdagangan sangat diperlukan. Dengan begitu diharapkan lewat gelaran-gelaran besar akan meningkatkan produk UMKM Tanah Air.
"Ini adalah peluang yang baik. Indonesia akan jadi kalender tahunan satu hal yang sangat positif membuka peluang," tandas dia.
UMKM Konsolidasi
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meminta kepada seluruh Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat mengurangi brand atau merek produk di masing-masing jenis usahanya. Upaya ini dilakukan untuk menghasilkan nilai tambah terhadap produk UMKM itu sendiri.
"Jadi kita perlu mengkonsolidasi produk UMKM jangan terlalu banyak juga brandnya," katanya ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (13/1).
Dia mencontohkan, di Yogyakarta, Jawa Tengah kehadiran produk Bakpia Patok sangat mudah untuk dijumpai. Namun sayangnya banyak sekalian brand atau merek yang di ditawarkan oleh para UMKM. Sehingga banyaknya merek dengan produk yang sama secara otomatis akan membuat harga menjadi tidak sehat.
"Tapi merek terlalu banyak puluhan, akibatnya perang harga di antara mereka. Nah ini kan jadi tidak sehat. Kalau mereka kemudian kita dorong berkoperasi dan punya beberapa brand saja bisa menambah nilai," katanya.
Terkait hal ini, Menteri Teten mengaku sudah menganjurkan kepada para kepala dinas di berbagai daerah supaya bisa mengonsolidasikan agar brand-brand produk UMKM dapat dikurangi. Sehingga tercipta manfaat dan nilai tambah bagi para pelaku usaha.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya