Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat: Proporsi Avtur Terhadap Harga Tiket Pesawat Kecil

Pengamat: Proporsi Avtur Terhadap Harga Tiket Pesawat Kecil pesawat. shutterstock

Merdeka.com - Pengamat Energi UGM, Fahmy Radhi mengatakan bahwa harga avtur yang mahal memang disebabkan oleh tidak adanya pemain selain PT Pertamina di bisnis tersebut. Sehingga, sebagai pemain tunggal Pertamina dapat dengan bebas menentukan harga avtur yang dijual kepada konsumen.

"Kalau monopoli barangkali memang benar, karena hanya Pertamina yang menyalurkan avtur. Dengan monopoli, Pertamina bisa tentukan harga Avtur, tanpa bisa dikoreksi oleh perusahaan lain, yang kemudian dinilai kemahalan," kata dia, saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (12/2).

"Cuman saya tidak yakin bahwa mahalnya harga avtur menjadi penyebab utama mahalnya harga tiket pesawat. Sebab, proporsi avtur dalam pembentukan harga tidak terlalu dominan, kurang dari 10 persen," imbuhnya.

Dia pun mendorong pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada pelaku bisnis lain untuk turut menjadi penyalur avtur. Dengan demikian, dapat menghilangkan monopoli dalam penjualan avtur.

"Agar monopoli alamiah tidak terjadi, perlu penyesuaian aturan yang melonggarkan persyaratan sebagai penyalur avtur yang lebih banyak sehingga harganya bisa lebih murah," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mendapat keluhan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tentang mahalnya harga Avtur. Mahalnya harga avtur ini membuat tiket pesawat mahal serta kamar-kamar hotel menjadi sepi.

Untuk itu, dia akan memanggil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati untuk meminta kejelasan harga avtur di dalam negeri.

"Berkaitan dengan harga tiket pesawat saya terus terang kaget dan malam hari ini saya baru tahu mengenai pak CT (Chairul Tanjung) mengenai avtur. Yang ternyata avtur yang dijual di (Bandara) Soetta itu di monopoli oleh Pertamina sendiri," kata Jokowi saat menghadiri acara Gala Dinner PHRI di Hotel Sahid Jakarta, Senin 11 Januari 2019.

"Sehingga besok pagi saya akan undang Dirut Pertamina," sambungnya.

Jokowi mengatakan dirinya akan memberikan dua pilihan kepada Pertamina, yaitu menurunkan harga atau mengizinkan perusahaan minyak lainnya untuk menjual avtur. Hal ini lantaran dia menilai harga avtur yang tinggi akan berdampak negatif kepada sektor-sektor lainnya.

"Karena memang segitu mengganggu, saya belum sempat mengundang, tapi sudah disampaikan dulu Pak Hariyadi," ucapnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP