Pengelolaan utang 2 BUMN karya ini jadi sorotan Menteri Rini

Merdeka.com - Standard & Poor's (S&P) melaporkan, ada empat perusahaan konstruksi besar milik negara yang kondisi utangnya harus menjadi perhatian pemerintah. Sebab, utang tersebut mengalami kenaikan 57 persen menjadi sekitar US$ 11,3 miliar atau setara Rp 156,2 triliun pada tahun lalu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, memang ada dua BUMN yang menjadi perhatian dalam hal pengelolaan utangnya, yaitu PT Waskita Karya dan PT Jasa Marga. Namun dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru yang keduanya kerjakan, diharapkan bisa ditawarkan ke investor melalui reksa dana penawaran terbatas (RDPT).
"Dua perusahaan karya yang harus diperhatikan yaitu Waskita dan Jasa Marga. Tahun ini kan beberapa ruas sudah jadi, jadi kita sudah menyiapkan RDPT untuk Waskita dan Jasa Marga. Waskita baru saja hari Jumat mendapatkan persetujuan OJK, Insya Allah itu akan baik. (Investornya boleh siapa saja?) boleh," ujar dia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu (25/3).
Meski demikian, tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal utang BUMN karya. Sebab, BUMN karya memiliki siklus keuangan yang berbeda dengan perusahaan plat merah di bidang lain. Saat mulai membangun sebuah proyek, kondisi keuangannya pasti akan tertekan. Namun setelah itu, keuangannya akan kembali normal."(BUMN) karya-karya ini kalau investasi, dalam saat investasi keadaan keuangannya sedikit tertekan. Tetapi pada saat investasinya mulai memberikan hasil atau investasi itu selesai terbangun, otomatis akan membaik," imbuhnya.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya