Pengusaha Belum Rasakan Manfaat Insentif di Sektor Pariwisata

Merdeka.com - Industri pariwisata jadi sektor pertama yang terdampak akibat penyebaran virus corona. Sektor andalan pemerintah ini pun langsung diberikan berbagai stimulus dalam rangka antisipasi terpuruknya bisnis ini, yaitu memberikan diskon harga tiket.
Namun stimulus ini dirasa belum memberikan dampak bagi industri pariwisata, lantaran masyarakat keburu panik dengan penyebaran virus corona yang sudah sampai di Indonesia. Apalagi setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Depok yang positif terjangkit covid-19 pada 1 Maret lalu.
"Stimulus dari pemerintah memang belum berdampak," kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Kamis (12/3).
Padahal, stimulus paket pertama yang diberikan pemerintah sudah cocok untuk meningkatkan wisatawan domestik sebagai pengganti wisatawan asing. Namun, akibat kepanikan yang terjadi, membuat masyarakat enggan bepergian.
Dia juga menilai stimulus pajak sudah tepat dilakukan pemerintah. Hanya saja pengusaha sektor pariwisata mempertanyakan efektivitas kebijakan tersebut. Sehingga kebijakan ini belum terasa bagi perhotelan dan restoran. Sebab, pajak dipungut bukan oleh pemerintah pusat melainkan pemerintah daerah.
"Tidak tahu kapan efektifnya karena memang pajak hotel dan restoran itu dipungut Pemda (pemerintah daerah)," imbuhnya.
Dia menjelaskan, stimulus yang diberikan pemerintah konsepnya menggantikan pendapatan dari pajak hotel dan resto yang hilang karena dinolkan. Sehingga jika dilihat dari dampak, tidak terbatas pada 10 destinasi prioritas saja karena Jakarta pun sekarang sudah mengalami kondisi sama.
Penambahan Hari Libur
Sementara itu, kebijakan penambahan hari libur di tahun 2020 tidak membawa dampak signifikan bagi industri pariwisata. Sebab, berkaca pada tahun 2018, penambahan hari libur tidak berdampak.
Apalagi dalam kondisi saat ini yang mengalami penurunan daya beli. Jika daya beli kuat, dia memastikan penambahan hari libur akan menambah spending.
"Tapi kalau situasi seperti saat ini, kami tidak begitu yakin akan lebih baik, karena di tahun 2018 juga begitu. Efeknya tidak terlalu besar," kata Hariadi mengakhiri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya