Pengusaha: Kalau Tak Ada Investor, Unicorn Tidak Pernah Ada di Indonesia

Merdeka.com - Asosiasi Digital Enterpreneur Indonesia (ADEI) mengakui bahwa aliran dana asing menjadi salah satu penopang pertumbuhan bagi perusahaan unicorn di Indonesia seperti Gojek dan Tokopedia. Sebab, tanpa adanya suntikan modal asing kedua perusahaan tersebut bukanlah apa-apa.
"Kalau tidak dibuka untuk investor asing masuk ya unicorn tidak pernah ada di Indonesia yang ada hanya startup," kata salah satu Perwakilan ADEI, Suherman Widjaja, saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (7/8).
Dia mengatakan, selama ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan rintisan baru seperti e-commerce yang mencoba merambah pasar dalam negeri. Namun, dikarenakan modal yang minim membuat perusahaan tersebut gulung tikar.
"E-commerce startup rata-rata itu sebutkan bakar uang ujung-ujungnya rugi. Kalau rugi untuk apa berbisnis. Nah para pemodal yang ada di Indonesia belum terbiasa dengan itu tapi di luar negeri sudah biasa dan juga kebetulan di sana sudah siap dananya, jadi siap gelontorkan investasi yang besar," jelasnya.
Oleh karenanya, dia berharap para startup di Indonesia dapat mengambil kesempatan untuk membuka pintu agar investasi asing masuk. Sehingga perusahaan tadinya rentan dapat menjadi perusahaan besar dalam tempo singkat.
Di balik keuntungan yang besar, namun dia mengakui aliran modal asing juga dapat menjadi hal negatif bagi perusahaan tersebut. Dikarenakan, semakin banyak dana yang diberikan asing, porsi kepemilikan pun juga akan bergeser.
"Ini peran pemerintah supaya hasil usaha tidak dibawa ke luar negeri. Karena itu potensi market di Indonesia, sudah dikumpulkan e-commerce, tapi hasil usaha di bawa ke luar negeri. Kenapa di bawa ke luar negeri? karena pemegang saham besar di luar negeri," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya