Pengusaha khawatir skema Gross Split tak gunakan produk dalam negeri

Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Bidang Industri, Gabungan Usaha Penunjang Energi dan Migas (Guspenmigas) Williem Siahaya mengatakan para pelaku usaha di sektor migas khawatir skema Gross Split membuat industrinya gulung tikar. Sebab, para pengusaha skema Gross Split akan membuat investor tak lagi gunakan produk dalam negeri.
"Yang dimaksud penggunaan produk dalam negeri (P3TD). Kami tidak skeptis dengan skema yang akan dilakukan oleh Pemerintah. Namun kami mengharapkan apapun sistem bagi hasilnya ini tetap memperhatikan kompetensi, potensi industri dalam negeri," ujar Williem di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (13/12).
Dia mengaku para pengusaha mendukung skema Gross Split digunakan di sektor migas Tanah Air. Namun, para pengusaha mengajukan persyaratan kepada pemerintah, terutama penggunaan produk dalam negeri.
Menurutnya, jika skema ini diterapkan maka kontraktor bisa dengan sendirinya menggunakan barang-barang dari luar. Willem mencontohkan nantinya penerapan skema ini membuat pipa minyak asli Indonesia kalah dari buatan China.
"Jadi kami welcome namun ada persyaratan kewajiban yang pro dalam negeri. Di mana barang, jasa dari dalam negeri, dan tenaga profesional kita juga harus dari dalam. Kita sudah mampu kok," jelasnya.
Selain itu, skema Gross Split dikhawatirkan membuat investor bertindak sewenang-wenang. Di mana investor tersebut hanya akan mengambil sub kontraktor yang diinginkan.
"Cuman kita harap ini ada kita ya diberdayakan. Kita tidak ada sosialisasi. Kami sudah dengar, tapi wadahnya untuk menampung kami tidak tahu. Harapannya ini diwadahi Kadin, kita satu pintu aja ke Kadin. Kalau ada tatap muka, kita lewat Kadin," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya