Pengusaha Makanan Tak Setuju Rencana Pemerintah Naikkan Tarif Produk Susu Eropa

Merdeka.com - Pelaku usaha makanan dan minuman mengharapkan pemerintah agar mempertimbangkan risiko dari rencana menaikkan tarif impor produk olahan susu dari Eropa. Sabab, sebagian besar bahan baku industri makanan dan minuman masih berasal dari Uni Eropa.
"Ini sedang dibahas ya. Kalau kami dari asosiasi mengusulkan kita harus meminimalisir risiko dan dampaknya ya. Karena banyak yang kita impor dari Eropa itu bahan baku," kata Ketua Umum Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI), Adhi Lukman saat ditemui, di Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat (23/8).
Tindakan penaikan tarif produk susu Eropa bisa saja memicu tindakan balasan. Jika hal itu terjadi maka akan berdampak negatif pada industri mamin. "Ini yang kita sedang usulkan ke pemerintah karena pertimbangan bahan baku ini sangat risiko sekali kalau di stop mendadak dan juga akan meningkatkan biaya dari bahan baku ya," ujar dia.
"Karena kita khawatir daya saing kita. Apalagi kita ekspor cukup berat ya dan kalau bahan baku naik otomatis harga produknya juga kenaikan," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa industri mamin Indonesia bisa saja mencari penyuplai bahan baku selain Ini Eropa. Namun upaya tersebut, dia akui tidak mudah. "Bisa tapi tidak dalam waktu pendek ya," tegas dia.
Sejauh ini, kata Adhi, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait hal tersebut. "Oleh sebab itu kita akan diskusi dengan pemerintah lagi. Tapi kami sudah memberikan masukan kepada pemerintah terkait ini," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya