Pengusaha: Pemerintah Jangan Hanya Buat Kegiatan Seremonial tapi Tak Ada Solusi

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pempro) memberi perhatian kepada eksportir lokal, khususnya bagi pelaku usaha produk holtikultura. Menurunnya angka ekspor pertanian dan holtikultura di Sulawesi Tengah terjadi penurunan pascabencana Gempa Palu.
Ada beberapa faktor terjadinya pelambatan di bidang ekspor di Sulawesi Tengah khususnya pada produk pertanian. Pertama, karena kurangnya sinergitas yang terbangun antara GPEI dengan pengambil kebijakan dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
"Pemerintah jangan hanya membuat kegiatan yang bersifat seremonial, akan tetapi tidak ada solusi bagi pelaku usaha. Kalau demikian terjadi, Sulawesi Tengah akan terus tertinggal dengan daerah-lainnya," ujar Irjan melalui siaran pers, Jakarta, Jumat (20/9).
Irjan melanjutkan, gempa dan likuifaksi di Ibu Kota Sulawesi Tengah berdampak pada penurunan produksi padi cukup signifikan yakni sebanyak 1.074 ton dari luas tanam 353 hektare dengan produktivitas 54,62 per hektare. Penurunan produksi ini sangat merugikan petani. Akibatnya, petani di daerah itu belum sepenuhnya mengolah lahan, karena sebagian masih merasa trauma.
"Belum lagi dengan produktivitas lain, seperti coklat, kelapa kakau dan beberapa produk unggulan lainnya di Sulawesi Tengah mengalami penurunan yang signifikan," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada kepada pemerintah agar membentuk tim teksport untuk membahas persoalan ekspor di daerah Sulawesi Tengah pascaterjadinya bencana.
"Di mana tim di dalamnya terdiri dari dinas terkait kemudian kami dari GPEI itu sendiri untuk duduk bersama dalam membahas mengenai progres ke depan yang terkait dengan ekspor produk pertanian daerah," jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada Bidang Perdagangan Luar Negeri Sulawesi Tengah Ida Nursanti menyatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan promosi untuk memperkenalkan produk unggulan yang ada di wilayahnya agar dapat diekspor.
"Seperti pada 16 Oktober nanti kami akan melakukan pendampingan bagi pelaku usaha pada pameran Trade Ekspo Indonesia. Dan kegiatan itu langsung didampingi oleh Kementerian Perdagangan. Kami akan membawa pelaku usaha, diantaranya dari Kopi Bintang yang akan mengikuti pendidikan bagaimana cara melakukan kegiatan ekspor," jelasnya.
Reporter: Athika RahmaSumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya