Pengusaha ritel: Kita masih rugi meski kantong plastik berbayar
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey bercerita mengenai kebijakan kantong plastik berbayar yang saat ini resmi dicabut. Menurutnya, meski kantong plastik berbayar seharga Rp 200 seperti dulu, pihaknya masih mengalami kerugian.
"Kita masih nombok. Harga plastik ramah lingkungan sebenarnya kan Rp 800 tapi kita jual Rp 200. Kita harus subsidi Rp 600 per plastik. Jadi jangan pikir itu untung, masih rugi," ujarnya kepada merdeka.com di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta, Senin (3/10).
Dikatakan Roy, subsidi tersebut mau tidak mau harus dibebankan kepada konsumen. Biaya subsidi yang dikeluarkan oleh Aprindo didapat melalui harga pokok penjualan yang terlebih dulu telah dinaikkan.
-
Mengapa sampah galon dihargai Rp2.000? Limbah galon tersebut didapat dari bekas penggunaan rumah tangga yang kemudian dikumpulkan warga ke BSB dan dihargai Rp2.000 per buah sebagai bentuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peduli sampah.
-
Mengapa penting untuk mengurangi konsumsi plastik? Meskipun efek buruk dari mikro dan nanoplastik masih dalam penelitian, namun temuan saat ini menunjukkan bahwa mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, kelainan reproduksi, disfungsi gastrointestinal, dan peningkatan mortalitas.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
Artinya, konsumen dibebankan sebanyak dua kali biaya kantong plastik, pertama melalui pembayaran harga plastik Rp 200 dan yang kedua melalui harga pokok penjualan.
"Dari mana biaya subsidi itu? Itu dikontribusi oleh hasil penjualan. Dari harga pokok penjualan," tuturnya.
"Justru karena terbebani itu kita sarankan konsumen untuk pakai tas atau bawa sendiri. Seperti kata Bu Siti Nurbaya (Menteri KLHK) konsumen yang mau mengotori lingkungan harus bayar. Sebagai konsekuensi. Tapi yang sudah perduli lingkungan bawa tas belanja sendiri," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andry juga menyoroti aturan zonasi larangan penjualan rokok radius 200 meter dari satuan pendidikan yang masih rancu karena tidak disebutkan dengan jelas.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPenggantian kemasan polos pada rokok bisa berdampak pada industri turunannya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca Selengkapnya