Pentingnya penerapan transformasi digital di industri asuransi

Merdeka.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) secara resmi menutup kegiatan DRiM (Digital and Risk Managemet in Insurance) 2018 yang baru pertama kali dilaksanakan. Mengusung konsep seminar internasional dan exhibition, acara ini merupakan lanjutan rangkaian kegiatan perdana guna merespons cepatnya perkembangan teknologi digital serta bagaimana memitigasi risiko yang terdapat di dalamnya.
Dari sisi industri, persiapan dalam penerapan transformasi digital masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan data dari The Microsoft Asia Digital Transformation: Enabling The Intelligent Enterprise yang menyebutkan bahwa sebanyak 90 persen pebisnis di Indonesia menyatakan perlunya melakukan transformasi digital untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. Namun dari jumlah tersebut, hanya 27 persen di antaranya yang mengaku sudah mempunyai strategi yang menyeluruh guna menyambut transformasi digital.
Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dan Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, acara ini sekalgus menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman akan penerapan teknologi dan bagaimana memitigasi risiko terkait.
Hal ini diyakini akan semakin meningkatkan kemampuan industri dalam menjawab kebutuhan konsumen yang terus berubah, meningkatkan penetrasi asuransi, dan memberikan nilai tambah dalam memajukan pertumbuhan industri asuransi.
Dalam kesempatan ini, AAJI juga mengundang beberapa universitas di Bali untuk memperkenalkan industri asuransi melalui perkembangan digital kepada para mahasiswa. Agar generasi muda tidak hanya melek digital namun melek keuangan dari sejak dini sehingga berguna untuk kelangsungan dan kesejahteraan masa depannya kelak.
Keterlibatan generasi muda telah dimulai melalui hackathon start-up competition di Jakarta yang diikuti oleh 100 peserta. Dalam acara puncak ini, para pemenang yang terpilih tidak hanya mendapatkan sejumlah penghargaan, namun juga mendapat kesempatan untuk mempresentasikan karyanya serta berbagi dalam format talkshow kepada para pengunjung exhibition, yang terdiri dari mahasiswa, pelaku industri, tenaga pemasar asuransi serta khalayak umum.
Ketua Panitia DRiM, Christine Setyabudi mengimbau berbagai kalangan untuk hadir sehingga acara ini tidak terbatas pada para pelaku industri saja.
"Kami berharap, dari Nusadua Bali ini, semangat peningkatan literasi asuransi nasional akan sampai kepada seluruh masyarakat, dan perkembangan teknologi informasi digital akan turut mempercepat proses pertumbuhan kesadaran berasuransi bagi seluruh masyarakat Indonesia," katanya dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat (23/2).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya