Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab kematian ke-3 terbesar, sepeda motor diusulkan jarak tempuhnya diatur

Penyebab kematian ke-3 terbesar, sepeda motor diusulkan jarak tempuhnya diatur Arus balik pemudik motor. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, mengatakan sepeda motor merupakan penyebab ke-3 terbesar kematian di Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah daerah harus mulai mengatur jarak tempuh kendaraan roda dua.

"Roda dua kita atur karena kecelakaan terbesar hampir 70 persen disebabkan roda dua, paling mematikan nomor 3 setelah jantung dan kanker," kata Bambang dalam sebuah acara diskusi, di Jakarta, Minggu (3/12).

Bambang mengungkapkan, pengaturan diperlukan karena saat ini pengendara roda dua sudah semakin tangguh dan terlatih hingga mampu digunakan jarak jauh. Seperti pada masa mudik. Sebab, penggunaan kendaraan roda dua bisa memberikan penghematan biaya transportasi.

Penghematan yang didapat jika sepeda motor digunakan operasional sehari-hari, lanjutnya, diperkirakan sebesar Rp 296 juta per hari dan Rp 103 miliar per tahun. Kriteria penghematannya adalah dari segi waktu tempuh, biaya operasi kendaraan, dan tingkat kecelakaan.

"Pertimbangan-pertimbangan ini yang akan kita lihat bagaimana ke depan cari solusinya. Kita perlu segera memperhatikan roda dua, harapan kami ke depan roda dua itu dipakai jarak pendek saja. Misalnya dari pemukiman ke stasiun, roda dua bukan untuk jarak jauh lagi," ujarnya.

Namun, Bambang menegaskan pengaturan kendaraan roda bukan berarti pembatasan kepemilikan sepeda motor. "Terkait roda dua kewenangannya ada di pemda, kami memberikan masukan ke pemda. Yang kita utamakan keselamatannya, bukan pembatasan (kepemilikan)."

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP