Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Per Desember, Sampoerna Bina 40.000 Wirausaha di Seluruh Indonesia

Per Desember, Sampoerna Bina 40.000 Wirausaha di Seluruh Indonesia Sampoerna bina 40.000 wirausaha hingga Desember 2018. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) menggelar Sampoerna Entrepreneurship Training Centre (SETC) Expo 2018 di Denpasar, Bali. Gelaran yang memasuki tahun ke-10 ini mengangkat tema New Era Entrepreneurship untuk memfasilitasi wirausaha dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan di era teknologi digital.

SETC Expo merupakan program pameran dan pelatihan UKM tahunan sebagai bagian dari Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna). Pusat pelatihan terpadu ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan UKM di bidang agrobisnis dan teknologi kejuruan tepat guna.

Kepala Hubungan Daerah and CSR Sampoerna, Ervin Laurence, Pakpahan mengatakan PPK Sampoerna telah mengembangkan sekitar 40.000 wirausahawan di 79 kota/kabupaten di Indonesia. Dalam perkembangannya, PPK Sampoerna terus memperbaiki diri dan melebarkan manfaat seluas-luasnya sehingga dapat dijadikan rujukan bagi perusahaan maupun lembaga lain.

"Sampai hari ini, PPK Sampoerna telah mengembangkan sekitar 40.000 wirausahawan di 79 kota atau kabupaten di Indonesia," ujar Ervin di Gong Perdamaian, Bali, Sabtu (15/12).

Ervin mengatakan sebagai wujud dukungan terhadap pemberdayaan UKM, selama lebih dari 10 tahun, Sampoerna telah konsisten membangun kapabilitas UKM binaannya. "Semangat ini dituangkan dalam payung program korporasi yaitu Sampoerna Untuk Indonesia sebagai upaya kami dalam mendukung pemerintah guna mengakselerasi kemandirian perekonomian nasional dan daerah," jelasnya.

Sejak pertama kali diadakan tahun 2009, SETC Expo selalu mengangkat berbagai tema menarik untuk menjawab kebutuhan para pelaku UKM. Tahun ini, melalui tema New Era Entrepreneurship, Sampoerna ingin membantu pelaku UKM untuk dapat menyikapi kondisi disruptif yang didorong perkembangan teknologi digital di era ini.

"Hal ini juga merupakan bagian penting dari ekosistem wirausaha, terutama dalam membuka peluang untuk memperluas jangkauan pemasaran produk-produk mereka, bahkan hingga ke luar negeri," jelas Ervin.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengungkapkan tema New Era Entrepreneurship ini tepat dan sesuai dengan revolusi industri 4.0. Sebuah era baru yang saat ini tengah terjadi, khususnya di kalangan wirausaha.

"Dulu, kita harus punya toko untuk menjual barang yang kita produksi, sementara sekarang semua orang bisa memiliki toko atau usaha yang dikelola dalam genggaman. Saya mengajak seluruh pelaku UKM yang hadir disini untuk memotivasi rekan-rekannya agar ikut menjadi pengusaha, terlebih di era baru ini, dimana berprofesi sebagai pengusaha menjadi jauh lebih mudah," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra memaparkan, Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan pariwisata di Bali guna mendukung target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.

"Saat ini yang menjadi fokus kami adalah bagaimana menciptakan sinergi antara sektor pariwisata dengan UKM, karena jelas mereka memiliki kontribusi yang besar terhadap pengembangan potensi pariwisata secara keseluruhan," katanya.

Indra menambahkan, agar wirausaha dapat terus berkembang, para pelaku UKM harus menyadari bahwa alur perdagangan kini berubah semakin modern. Oleh karena itu, penting adanya sebuah sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk terus mendampingi para pelaku UKM menghadapi perubahan zaman.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP