Perkembangan moda bus belum dapat perhatian serius pemerintah

Merdeka.com - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengungkapkan subsidi angkutan umum terlalu kecil dibanding subsidi moda kereta. Tahun ini, subsidi bus perintis di seluruh Indonesia sebesar Rp 124,5 miliar.
Sementara, subsidi moda kereta sudah mencapai Rp 2,1 triliun, di mana sebanyak 65 persen atau Rp 1,348 triliun diberikan untuk subsidi penumpang pengguna kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek.
"Penikmat moda kereta hanya publik di Jawa dan Sumatera," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (18/10).
Kecilnya besaran subsidi, lanjutnya, juga menghambat target pemerintah yakni pengadaan 3.000 bus dan kepemilikan bus rapid transit (BRT) di 34 kota. "Daerah-daerah yang sudah mendapatkan bantuan bus, tidak bisa segera mrngoperasikan, karena terkendala anggaran," tuturnya.
Dia mencontohkan, di Solo, tahun ini mendapat hibah 45 unit bus. Namun, hingga sekarang belum dapat dioperasikan karena tidak ada anggaran. Kota Pangkalpinang dapat hibah 5 bus, juga belum dioperasikan dengan alasan yang sama.
"Selain memberikan bus ke daerah, berilah bantuan operasional. Perlu kerja sama Kemenhub, Kemenkeu dan Kemendagri untuk segera mewujudkan transportasi umum humanis di daerah."
Hingga berita ini ditayangkan, merdeka.com belum mendapat konfirmasi dari pihak Kementerian Perhubungan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya