Permintaan Loyo, Pengusaha Tekstil PHK 45.000 Karyawan di 2022
![Permintaan Loyo, Pengusaha Tekstil PHK 45.000 Karyawan di 2022](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2022/10/26/1485945/540x270/permintaan-loyo-pengusaha-tekstil-phk-45000-karyawan-di-2022.jpg)
Merdeka.com - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) telah merumahkan sebanyak 45 ribu karyawan di sepanjang tahun 2022. Kabar pahit ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja.
"45 ribu karyawan industri tekstil di rumahkan, itu data dari anggota seperti itu," kata Jemmy saat dikonfirmasi Merdeka.com di Jakarta, Rabu (26/10).
Jemmy menerangkan, aksi PHK massal ini tak lepas dari turunnya permintaan akan produk tekstil Indonesia imbas lonjakan inflasi global yang disebabkan ketegangan geopolitik dunia. Terutama, Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa sebagai pasar utama ekspor produk tekstil asal Indonesia.
-
Siapa saja yang terdampak Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? 'Sedang bekerja menaikan barang dari lantai 1 ke lantai 5, lift tersebut mengalami overload,' kata Ade Ary dalam keteranganya, Selasa (3/9).
-
Gimana caranya Kemendag lindungi industri tekstil? Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Apa yang terjadi pada Pegawai Konveksi di Jakbar? Setelah dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter jaga dan tim identifikasi Polres Metro Jakarta Barat disebutkan kalau CSC mengalami luka serius di kepala pelipis kanan, pipi kanan serta rahang sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
-
Siapa yang terkena dampak PHK? Meskipun pemerintah menekankan efisiensi, bukan PHK, realitanya beberapa instansi telah melakukan PHK, terutama pada karyawan kontrak dan tenaga lepas.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
Menurut Jemmy, akibat lonjakan inflasi tersebut membuat daya beli masyarakat di negara tujuan ekspor produk tekstil Indonesia melemah. Sehingga, mereka lebih memilih untuk menunda kegiatan belanja pakaian di tengah situasi ekonomi sulit.
"Karena secara market ekspor (tekstil ) Indonesia berpusat di Amerika dan Eropa. Sedangkan, dua wilayah itu daya belinya menurun," tekannya.
Jemmy menambahkan, pelemahan permintaan produk tekstil dalam negeri juga diperparah oleh aksi agresif banyak bank sentral negara maju untuk menaikkan suku bunga acuan. Alhasil, masyarakat dunia tengah saat ini tengah dibebani kenaikan biaya cicilan kredit.
"Jadi, mereka (konsumen) utamakan untuk kebutuhan pangan dulu makanan. Sedangkan tekstil bukan kebutuhan primer," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk lebih serius melindungi pasar domestik dari serbuan produk impor. Antara lain dengan menerapkan kebijakan Hambatan non-tarif atau Non-Tariff Barriers (NTB) untuk melindungi pasar domestik di tengah melemahnya permintaan dari luar negeri.
"Jadi, istilahnya (pemerintah) harus menjaga serbuan dari barang impor yang mausk ke Indonesia dengan non tariff barriers. Kita mengharapkan market domestik ini dimanfaatkan untuk produsen dalam negeri ya," bebernya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/08/08/140222.289-1723100382792-vx4dojpeg-1.jpeg)
Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca Selengkapnya![Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/08/08/122506.699-1723094644062-b3s0gjpeg-1.jpeg)
Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca Selengkapnya![Siap-Siap, Industri Tekstil Beri Sinyal Ada PHK Massal di 2023](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/9/1/1693577715504-gl3.jpeg)
Pemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca Selengkapnya![Pemerintah Ungkap Banyak Nasib Sektor Tekstil di Ujung Tanduk](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/12/12/1733986319231-8lhcf.jpeg)
Kondisi kritis sektor tekstil tidak hanya dialami oleh Sritex.
Baca Selengkapnya![10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/26/1719379830384-dc6q4.jpeg)
Sedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca Selengkapnya![Menko Airlangga: Industri Padat Karya Sedang Tidak Baik-Baik Saja](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/10/30/1730295304184-bbaat.jpeg)
Airlangga menegaskan, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan upaya untuk mengurus permasalahan di industri padat karya, termasuk Sritex.
Baca Selengkapnya![Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK Massal di Industri Tekstil](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/29/1722240737421-qjhm4.jpeg)
Sedikitnya 11.000 buruh di industri tekstil pada perusahan besar mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca Selengkapnya![11.000 Tenaga Kerja Industri Tekstil Kena PHK Gara-Gara Aturan Baru Kementerian Perdagangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/8/1720435493400-6bk9b.jpeg)
Tercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.
Baca Selengkapnya![Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/9/12/1726127825138-joosg.jpeg)
PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca Selengkapnya![Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/8/5/1722840103304-e6dgc.jpeg)
Data BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca Selengkapnya![250.000 Karyawan Tekstil Kena PHK dalam Dua Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/12/18/1734499575278-6zk3j.jpeg)
Industri tekstil terus menurun karena produk impor ilegal yang membanjiri pasar dalam negeri.
Baca Selengkapnya![Ternyata Aturan Ini yang Bikin Banyak Buruh Kena PHK](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/12/23/1734945091964-8g7wo.jpeg)
Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi PHK.
Baca Selengkapnya