Pertamina dinilai belum mampu kelola Blok Mahakam sendiri
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) dinilai belum mampu mengelola Blok Mahakam tanpa bantuan operator lain. Pasalnya, dengan aset yang dimiliki saat ini, Pertamina belum juga mampu meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi di lapangan milik mereka sendiri.
Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Sumarno mengatakan Blok Mahakam merupakan lapangan migas yang secara teknis sulit dikelola lantaran terdiri dari dua jenis lapangan yaitu di darat (onshore) dan di laut (offshore). Dengan begitu, diperlukan teknologi yang lebih rumit dibanding lapangan migas di darat.
"Jadi direksi Pertamina jangan gegabah dan mudah mengatakan mampu mengoperasikannya sendiri. Tidak ada lapangannya yang teknis serumit itu atau volume produksinya sebesar itu," ujar Ari kepada wartawan di Jakarta Senin (25/2).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Kenapa Pertamina berinvestasi di sumur baru di Blok Mahakam? Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama Pertamina di BMTH? Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan Pelindo untuk penyiapan relokasi fasilitas penerimaan BBM dan Avtur ke dermaga baru.
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
Di samping itu, lanjut Ari, Pertamina masih lemah dalam bidang geologi dan geofisika yang nantinya akan menyebabkan proses eksplorasi Blok Mahakam terhambat.
"Lihat saja, apakah dalam 10 tahun terakhir Pertamina berhasil menambah cadangan migas nya atau menemukannya secara berarti,
Evaluasi G & G sering salah, lihat pengalaman di lapangan Pondok Tengah, BEkasi atau di Donggi, Sulawesi Tengah," tegas dia.
Menurut Ari, Pertamina tidak perlu malu atau rendah diri, karena hal tersebut merupakan akibat kesalahan kebijakan pemerintah khususnya di masa orde baru. Setelah krisis Pertamina tahun 1975, Pertamina tidak boleh melakukan kegiatan eksplorasi maupun mengambil risiko untuk mengembangkan kemampuannya di sektor hulu.
"Ini juga tercermin bahwa produksi Migas Pertamina dari 1975 sampai 2001 terus menurun dan baru setelah berlakunya UU nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi bisa meningkat lagi," kata dia.
Ari menambahkan Pertamina sebaiknya mengambil kesempatan alih teknologi dan manajerial sebesar-besarnya dari Total dalam turut mengelola blok Mahakam. "Posisi sebagai co operator atau joint operator adalah yang terbaik bagi Pertamina. Juga merupakan kesempatan terbaik dan paling rendah biayanya. Apalagi dibandingkan dengan langkah akuisisi blok migas di Algeria," pungkas dia.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berharap pemerintah memberikan 100 persen saham blok Mahakam di Kalimantan Timur. Namun, apabila ada kontraktor kontrak kerjasama yang berminat di blok tersebut dapat membelinya ke Pertamina sehingga mengoptimalkan penerimaan negara. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .
Baca SelengkapnyaKinerja positif hulu migas Pertamina tersebut memiliki dampak besar, selain pencapaian target lifting migas dalam APBN juga terhadap indikator makro ekonomi.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaMasuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.
Baca SelengkapnyaTidak hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tapi diharapkan juga semakin menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaPHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.
Baca SelengkapnyaDengan mengelola laut lepas termasuk Blok Masela, ke depan PHE akan lebih berpeluang untuk pengerjaan wilayah kerja lain.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP) bersama mitra berhasil memenangkan lelang blok eksplorasi SK510 melalui Malaysia Bid Round (MBR) 2023.
Baca SelengkapnyaGN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaSKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaKerja sama juga bisa dilakukan dengan perguruan tinggi atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Baca Selengkapnya