Pertamina kuasai aset PGN melalui holding BUMN energi
Merdeka.com - Pengamat energi, Komaidi Notonegoro menilai PT Pertamina akan langsung menguasai aset PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui skenario pembentukan induk perusahaan (holding) BUMN sektor energi.
"Penggabungan ini tentu akan menambah aset dan kemampuan keuangan Pertamina makin besar," katanya seperti ditulis Antara di Jakarta, Jumat (3/6).
Pemerintah berencana membentuk holding BUMN energi melalui pengalihan saham negara di PGN sebesar 56,96 persen ke Pertamina.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Mengapa Pertamina penting bagi perekonomian nasional? Hingga akhir Oktober 2023, Pertamina telah berkontribusi hingga Rp255,51 triliun, terdiri dari pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta signature bonus, sebagai langkah kepatuhan Pertamina dalam pembayaran pajak dan aspek keuangan lainnya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
Rencana tersebut tercantum dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan PT Pertamina yang ditargetkan terbit pada Juni 2016.
Dengan demikian, Pertamina akan mengakuisisi PGN dan menjadikannya sebagai anak perusahaan.
Akuisisi ini pernah pula direncanakan saat Menteri BUMN dijabat Dahlan Iskan, namun tidak terwujud. Sekarang wacana akuisisi direncanakan kembali dengan skenario holding BUMN energi.
Menurut Komaidi, secara konsep, rencana holding akan meningkatkan efisiensi dan kinerja BUMN. "Namun, perjalanan menuju ke sana juga tidak sederhana, karena ada aspek teknis dan nonteknis yang cukup rumit harus dilalui," ujar Direktur Eksekutif Reforminer Institute itu.
Pembentukan holding memang akan memuluskan penguasaan aset PGN oleh Pertamina. Pertamina tidak perlu susah membangun pipa, karena bisa menggunakan pipa milik PGN.
Akan tetapi, ia mengingatkan, tambahan aset tersebut dapat menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik.
Komaidi juga mengatakan, meski menjadi kewenangan Kementerian BUMN, namun pemerintah perlu berkoordinasi dengan DPR agar prosesnya clear dan clean.
Berdasarkan data PGN, saat ini BUMN gas tersebut memiliki infrastruktur pipa sepanjang 7.000 km yang setara dengan 76 persen pipa gas nasional. PGN juga menguasai 85 persen pasar gas bumi di sektor hilir Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaGN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaKerja sama dengan PHE merupakan salah satu upaya Pertagas dalam mengoptimalkan aset eksisting.
Baca SelengkapnyaBegini jurus jitu Pertamina untuk menarik investasi.
Baca SelengkapnyaPGN juga memastikan memiliki tim kerja yang andal melalui pengembangan kompetensi dan implementasi HSSE untuk kenyamanan bekerja.
Baca SelengkapnyaBiometana berpotensi menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan, yang diakibatkan limbah cair minyak sawit.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen mendukung seluruh kebijakan pemerintah termasuk pelaksanaan penyaluran gas bumi kepada industri.
Baca SelengkapnyaPihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN sudah memiliki jaringan infrastruktur berupa pipa gas sepanjang 31.705 km dan empat terminal LNG.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKinerja operasi PGN mencatatkan kinerja volume penjualan niaga gas bumi 854 BBTUD, 57 BBTUD niaga LNG.
Baca Selengkapnya