Pertamina Percepat Pengembangan Program Megaproyek Kilang
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) memastikan, pembangunan megaproyek kilang ramah lingkungan terlaksana dengan lancar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Petrokimia dalam negeri.
Adapun megaproyek kilang tersebut adalah empat proyek perluasan Refinery Development Master Plan (RDMP) yakni RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, RDMP RU VI Balongan, dan RDMP RU II Dumai, serta 2 proyek Pembangunan Kilang Minyak dan Petrokimia Grass Root Refinery (GRR) Tuban dan GRR Bontang.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan,Pertamina mempercepat penyelesaian proyek-proyek kilang tersebut agar segera memberi manfaat pula bagi negara dan bangsa Indonesia di antaranya menghasilkan bahan bakar yang ramah lingkungan, mengurangi impor BBM dan Petrokimia, meningkatkan cadangan devisa dan penerimaan pajak.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Bagaimana Pertamina menyelesaikan proyek RDMP Balikpapan? 'Kami semua mendoakan dan support penuh agar proses pengerjaan revamping, yang merupakan milestone penting dari proyek RDMP ini untuk menambah kapasitas, berjalan dengan lancar,' kata Nicke.
-
Kapan Pertamina memulai RDMP Balongan? Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan sudah beroperasi sejak Juni 2022, sehingga kapasitas produksi nasional bertambah 25.000 barel per hari.
-
Dimana Pertamina membangun Petrochemical Complex? Ditambah dengan Pembangunan Petrochemical Complex di Balongan dan TPPI, serta Hilirisasi Gas di Bintuni dan Bojonegoro.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Siapa yang memimpin proyek RDMP Balikpapan? Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
"Megaproyek kilang minyak ini akan mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional sekaligus memperkuat keuangan negara," kata Tallulembang, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (24/4).
Menurut Tallulembang, tahapan pembangunan setiap proyek lebih cepat dari jadwal normal. Hal tersebut terlihat pada rincian pencapaian inisiatif dan rencana strategis ke depan megaproyek-megaproyek kilang Pertamina tersebut.
Dia menyebutkan, Proyek GRR Tuban telah mencapai sejumlah target strategis antara lain penyelesaian bankable feasibility study (BFS), tender seleksi process licensor, general engineering design (BED) dan front end engineering design (FEED) serta izin penetapan lokasi lahan eks masyarakat seluas 493 ha dari Gubernur Jawa Timur, pada 2018.
Target selanjutnya adalah penandatangan kontrak process licensor, general engineering design consultant, dan PMC, pengoperasian perusahaan patungan secara penuh, pelaksanaan pembebasan lahan tahap II, dan pelatihan tenaga kerja lokal.
Untuk RDMP Balikpapan, pencapaian strategis pada 2018 antara lain penandatanganan kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) ISBL OSBL pada 10 Desember 2018, penyelesaian pekerjaan pendahuluan (early works) tahap I seperti apartemen, site development tahap I, dan jetty, persetujuan FID RDMP tahap I dan II, perolehan izin amdal, serta pelatihan 924 tenaga kerja lokal.
Sedangkan, langkah selanjutnya dari RDMP Balikpapan antara lain pelaksanaan EPC ISBL OSBL, pendirian PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), penyelesaian pekerjaan early works tahap II seperti site development tahap II dan Lawe-lawe, pengendali banjir kilang dan apartemen, serta modifikasi 34 unit tangka, dan penyelesaian bidding paket EPC Lawe-lawe.
Proyek RDMP Cilapap, pencapaiannya antara lain perolehan sejumlah izin seperti penetapan lokasi, amdal, RTRW, dan relokasi fasilitas publik, pembebasan lahan KIC, studi BED, memperoleh konfirmasi pendahuluan tax holiday, dan perolehan izin prinsip spin off aset RU Cilacap dari Menteri BUMN.
Adapun target ke depan RDMP Cilacap antara lain penyelesaian kesepakatan pembentukan perusahaan patungan dan valuasi aset dengan mitra Saudi Aramco, persetujuan pre investment decision, pelaksanaan early works seperti site development, rute ulang jalan, dan fasilitas umum, serta penyelesaian engineering proyek.
Untuk GRR Bontang, pencapaian strategis pada 2018 adalah penandatanganan frame work agreement (FWA) dengan mitra Overseas Oil Group (OOG) Oman pada 10 Desember 2018. Langkah berikutnya antara lain penetapan lokasi kilang, akuisisi lahan, penyesuaian Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), penyelesaian BFS, serta memulai pekerjaan desain dasar (Basic Enginering Design/BED)dan desain rinci (Front End Enginering Design/FEED).
Sedangkan, RDMP Balongan, pada 2018 sudah dilakukan FWA proyek petrokimia dengan China Petroleum Company (CPC) Taiwan pada 11 Oktober 2018 dan penyelesaian tender konsultan untuk pre FEED survival phase, linier programming flexibility phase, dan studi kelayakan proyek petrokimia.
Langkah berikutnya adalah penyelesaian FS pre FEED survival phase, linier programming FS flexibility phase, dan FS proyek petrokimia; pelaksanaan tender dan kontrak dua bid competition (DBC) bagi proyek survival phase; penyelesaian izin amdal untuk survival phase; dan penyelesaian pengadaan lahan untuk lokasi RDMP dan petrokimia termasuk opsi reklamasi.
Untuk RU III Plaju, akan dikembangkan mejadi proyek percontohan pengembangan green refinery, saat ini telah berhasil dilakukan implementasi Co-Processing minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang menghasilkan Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan yaitu Green Gasoline dan Green LPG.
Dalam jangka panjang, Pertamina telah melakukan kerjasama dengan ENI, perusahaan minyak asal Italia yang menjadi pelopor konversi kilang pertama di dunia. Kerjasama ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam menyediakan bahan bakar ramah lingkungan sekaligus mengoptimalkan sumber daya alam dalam negeri untuk menciptakan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.
Untuk Proyek Pipa Bawah Laut (SPL) dan Fasilitas Bongkar Muat Minyak Mentah (SPM) RU VI Balongan, pada 27 Desember 2018 telah diselesaikan mechanical completion. Sedang, langkah selanjutnya adalah operational acceptance, pengalihan aset ke RU Balongan, dan pemasangan permanen buoy.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK).
Baca SelengkapnyaPihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyek RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis nasional yang paling kompleks serta nilai investasi terbesar yang dikelola Pertamina saat ini
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaProyek strategis ini mencakup pembangunan jaringan pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) baru sepanjang 120 kilometer.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Kementerian Keuangan saat ini juga tengah membantu penyiapan 3 Proyek KPBU SPAM melalui fasilitas PDF.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan peletakan batu pertama pengembangan 3 proyek gas lain senilai Rp52,235 triliun di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaSkema baru pembiayaan infrastruktur oleh pihak swasta ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTerminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien.
Baca Selengkapnya