Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PLN Soal Utang Tembus Rp 543 Triliun: Bukan Karena Subsidi Listrik

PLN Soal Utang Tembus Rp 543 Triliun: Bukan Karena Subsidi Listrik utang pln. Merdeka.com

Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tercatat memiliki utang Rp 543 triliun hingga September 2018. PLN bahkan masuk dalam daftar 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi pemilik utang tertinggi ke empat di bawah BRI, BNI dan Mandiri.

Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto mengatakan, pembengkakan utang ini bukan karena PLN ditugaskan menyediakan subsidi listrik. Sebab, PLN mendapat alokasi subsidi sendiri terkait tarif dari pemerintah.

"Subsidi itu kan PSO (Public Service Obligation). Sebagai perusahaan PSO kita kan tidak memberikan tarif komersial. Tarifnya kan tarif subsidi. Tarif itu sejak 2004 tidak naik loh," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/12).

Sarwono menjelaskan, utang PLN lebih kepada investasi PLN dalam dua tahun terakhir sampai kini masih terus berjalan. Sehingga pelunasan utang hanya dilakukan untuk jumlah yang tergolong kecil.

"Dua tahun ini kita masih investasi dan memang berat untuk kami (pelunasan utang). Artinya kami tidak akan melunasi utang utang itu, kecuali ya kecil kecil," jelasnya.

Sarwono menambahkan, meski ada utang bisnis PLN juga terus membaik terbukti dari aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sebanyak Rp 1.386 triliun. Dengan demikian, ekuitas PLN sebesar Rp 843 triliun.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP