PLN Ungkap Alasan Pemadaman Listrik Hingga 9 Jam

Merdeka.com - PT PLN (Persero) terus melakukan pengecekan jaringan transmisi, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Meski begitu, masih kecolongan terjadi gangguan transmisi pada sirkit utara Ungaran-Pemalang sistem Jawa Bali 500 kilo Volt (kV) sehingga mengakibatkan pemadaman listrik di sebagian Jawa.
"Keliling-keliling lah (Pengawasannya). Sudah jalan sesuai SOP," kata Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/8).
Djoko mengungkapkan, jaringan transmisi PLN di Pulau Jawa terbentang sepanjang 12 ribu kilo meter (Km), lebih panjang dari jalan Anyer Banten hingga Panarukan Jawa Timur yang dibangun Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels sepanjang 1.000 Km.
"Jaringan PLN 12 ribu kilo, panjangnya pulau jawa berapa kilo? Seribu Dandles seribu kita 12 ribu," tuturnya.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengungkapkan, pemadaman disebabkan gangguan transmisi pada sirkit utara Ungaran-Pemalang sistem Jawa Bali 500 kilo Volt (kV) terputus. Kondisi ini membuat pasokan listrik dari pembangkit di Jawa Timur menuju area barat langsung otomatis pindah menuju selatan.
Pengalihan aliran daya ke sisi sirkit Selatan gagal, karena jaringan tersebut sedang mengalami pemeliharaan. Kondisi ini membuat pasokan listrik mengalami guncangan yang mengakibatkan Pembangkit secara otomatis berhenti operasi untuk keamanan pembangkit.
"Waktu terjadi sirkit utara dilepas kemudian ini masuk ke jalur selatan ini menyebabkan guncangan sistem, nah guncangan ini tidak baik guncangan ini kalau dibiarkan maka pembangkit-pembangkit yang masih normal bisa lepas. Nah oleh karena itu secara proteksi secara kesisteman melepaskan diri ini putus, Tasik Depok putus," paparnya.
Menurutnya, kondisi ini membuat pasokan listrik ke arah Barat melemah dan pembangkit yang terhubung dengan jaringan tersebut pun memutus pasokan listrik secara otomatis.
"Pembangkit yang terhubung secara keamanannya itu sudah melepaskan diri otomatis karena ini perlindungan terhadap mesin-mesin pembangkit tadi ini SOP-nya itu kemudian lepas sehingga pada lepas, lepas, lepas kemudian terjadi pemadaman," jelasnya.
Inten mengungkapkan, meski sudah dilakukan perbaikan jaringan, listrik Jawa yang kebanyakan bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tidak bisa segera beroperasi mengalirkan listrik, sebab perlu waktu sekitar 8 jam untuk memanaskan mesin dan menghasilkan uap yang akan menggerakkan mesin.
Kondisi ini membuat proses pengaliran listrik ke pelanggan memerlukan waktu yang lama, sehingga pelanggan yang mendapat pasokan listrik pun tidak langsung merata. "Nah PLTU kalau dia terlalu lama lepas dan beroperasi maka dia harus mulai dengan cold start untuk beroperasi, dari cold dingin itu lebih dari 8 jam baru bisa beroperasi normal," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya