Polemik Ignasius Jonan tak paham sektor energi jadi penguasa ESDM
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo resmi melantik Ignasius Jonan menjadi Menteri ESDM dan Arcandra Tahar menjadi Wakil Menteri ESDM. Jonan sebelumnya diberhentikan Jokowi dari jabatannya sebagai menteri perhubungan pada reshuffle kabinet jilid II.
Ignasius Jonan diangkat sebagai Menteri ESDM Kabinet Kerja sisa masa jabatan 2014-2019 melalui Keputusan Presiden Nomor 114/P/2016 tentang pengangkatan Menteri ESDM Kabinet Kerja untuk sisa masa jabatan 2014-2019. Sedangkan Arcandra Tahar diangkat sebagai Wakil Menteri ESDM diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115/P/2016.
Jika ditelusuri, sosok Jonan tidak berpengalaman di sektor energi. Jonan merupakan menteri perhubungan sejak 27 Oktober 2014 hingga di reshuffle oleh Jokowi digantikan oleh Budi Karya Sumadi pada tangga 27 Juli 2016. Jonan juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tahun 2009 hingga 2014.
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa yang terpilih sebagai anggota DPR? Pendiri Dewa 19, Ahmad Dhani, bersama mantan vokalisnya, Once Mekel, telah resmi dilantik sebagai anggota DPR RI terpilih untuk periode 2024-2029.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Bagaimana Komeng mirip dengan DPR Ian? Salah satu kesamaan mencolok antara Komeng dan DPR Ian adalah gaya rambut mereka, serta kemiripan bentuk wajah.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
Pendidikan formal Jonan juga tidak menyentuh sektor energi. Jonan lulusan SMA Katolik St. Louis 1, Surabaya. Kemudian Jonan melanjutkan Fletcher School, Tufts University dan kemudian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga.
Jonan sendiri mengakui tak punya pengalaman di sektor energi. Bahkan dia tidak mengetahui adanya mafia migas di sektor ESDM.
"Kalau saya karena bukan dari dunia migas, jadi saya nggak pernah dengar itu mafia migas atau apa itu," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/10).
Melihat latar belakang ini, Anggota DPR sebut Jonan hanya akan jadi boneka di ESDM.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masuknya Jokowi menjadi anggota DPA tidak akan mempengaruhi atau membayangi Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP menanggapi isu pergantin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaAde Jona tak mau ambil pusing dengan kabar itu dan memilih fokus memenangkan Bobby-Surya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu 2024, pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perpecahan. Mereka yang dulu loyal dan kompak, kini saling serang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaNasDem mengungkapkan, Pernyataan Jokowi soal pilpres menjadi urusan partai berbeda dengan kenyataan
Baca SelengkapnyaCawagub DKI Jakarta, Rano Karno juga menjamin jika Pramono Anung bukanlah cagub titipan dari istana.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu buntut pernyataan Presiden Jokowi memiliki data intelijen partai politik.
Baca Selengkapnya