Presiden Jokowi siapkan banyak opsi tutup defisit BPJS Kesehatan

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo berjanji akan mencari opsi-opsi untuk melihat potensi pendanaan yang bisa digunakan untuk menutup defisit anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Pertama paling tidak sudah kita putuskan semester pertama sudah disuntik Rp 4,9 triliun, sudah. Yang kedua nanti kita akan mencari opsi-opsi, Menkeu juga baru melihat pendanaan yang bisa digunakan untuk BPJS," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah meresmikan Muktamar Ke-30 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Muktamar Ke-21 Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) di Samarinda Convention Hall, Kota Samarinda, Kamis.
Dia menekankan, hal terpenting saat ini bagi BPJS adalah pelayanan kepada masyarakat. Kepala Negara ingin agar pelayanan kepada masyarakat tidak menurun. "Yang paling penting selalu pesan kepada BPJS jangan sampai pelayanan kepada masyarakat itu turun, itu saja," katanya.
Menurut dia, ada banyak opsi yang bisa diambil untuk mengatasi persoalan yang menimpa BPJS Kesehatan. "Opsinya banyak sekali. artinya satu, misalnya efisiensi di BPJS sendiri yang pertama," katanya.
Hal kedua yang patut dicermati, kata Presiden, yakni terkait urusan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang sebenarnya tidak defisit. "Seingat saya masih sisa Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun. Yang untuk PNS dan TNI/Polri itu juga sisa mungkin Rp 1 triliun lebih sedikit. Yang masih tekor ini yang non-PBI dan PNS/TNI Polri tadi," katanya.
Dia mengatakan, untuk itu persoalan penagihan dari BPJS juga harusnya digencarkan. Presiden menilai masih ada dana-dana iuran yang belum tertagih yang seharusnya digencarkan.
"Di sini ada penagihan yang belum tertagih yang iuran itu. Ya di situ. Sebetulnya tugas pemerintah itu hanya di sini, itu opsi-opsi nanti akan segera kita putuskan," katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden meresmikan Muktamar IDI dan IIDI didampingi sejumlah pejabat. Hadir pada kesempatan itu Gubernur Kaltim Isran Noor, Mensesneg Pratikno, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Menhub Budi Karya Sumadi.
Reporter: Hanz Salim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya