Produksi minyak PHE ONWJ diklaim lampaui target pemerintah
Merdeka.com - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mencatatkan rata-rata produksi harian minyak sebesar 40.300 barel minyak per hari (BOPD) pada semester I 2014. Angka ini melebihi target produksi pada 2014 sebesar 39.400 BOPD.
Executive VP/GM PHE ONWJ Jonly Sinulingga mengatakan, pada 16 Mei lalu, PHE ONWJ berhasil memecahkan rekor produksi harian sejak Pertamina mengoperasikan blok ONWJ. Saat itu, PHE ONWJ mampu menembus produksi sebesar 46.400 BOPD.
Sedangkan, produksi gas bumi PHE ONWJ pada periode sama mencapai 192 MMSCFD. Produksi gas bumi PHE ONWJ disalurkan seluruhnya untuk kebutuhan industri strategis nasional seperti pembangkit listrik dan bahan baku pembuatan pupuk.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Bagaimana AI membantu Pertamina Hulu Rokan mencapai target produksi minyak? 'Tak bisa dipungkiri, industri migas saat ini menghadapi banyak tantangan. Tetapi, dengan bantuan teknologi AI baik dari sisi teknis maupun IT, kami berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik demi memenuhi target produksi migas nasional,' ujar Corporate Secretary PHR, Rudi Arrifianto dalam acara Media Gathering di Pekanbaru, ditulis Kamis (26/10).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
"Kami akan terus melakukan upaya peningkatan produksi melalui berbagai aktivitas seperti inisiatif-inisiatif baru serta optimalisasi operasi produksi di setiap fasilitas produksi agar produksi minyak dan gas bumi dapat terus ditingkatkan," ujar Jonly di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, Senin (21/7).
Dia menambahkan PHE ONWJ juga telah berhasil memasang anjungan baru, yaitu Anjungan GGA, di Lapangan GG di perairan lepas pantai Indramayu pada akhir Juni lalu.
Jonly mengatakan pemasangan Anjungan GGA ini merupakan langkah baik bagi PHE ONWJ untuk memperoleh tambahan produksi gas yang diharapkan mampu mencapai sekitar 31 MMSCFD dari Lapangan GG.
"Pembangunan dan pemasangan Anjungan GGA merupakan bagian dari proyek pengembangan Lapangan GG yang dikerjakan PHE ONWJ," ucap Jonly.
Selain pemasangan Anjungan GGA, proyek ini juga melakukan pembangunan 1 (satu) fasilitas pemrosesan darat yang dihubungkan dengan pipa bawah laut sepanjang 35 Km berlokasi di Balongan.
Saat ini, fasilitas pemrosesan darat masih dalam tahap pembangunan dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2014 sehingga siap beroperasi pada awal tahun 2015.
PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) sendiri merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang berhasil membukukan peningkatan produksi minyak pada semester I 2014. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaPHE diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.
Baca SelengkapnyaSelama 2 tahun menjadi Subholding Upstream Pertamina, PHE menorehkan kinerja positif.
Baca SelengkapnyaPertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaPHR mencatat bahwa tren positif kenaikan produksi sudah terlihat sejak akhir Juli 2023.
Baca Selengkapnya