Program padat karya sektor penerbangan ditargetkan serap 12.000 pekerja

Merdeka.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memulai program padat karya pada tahun 2018. Program padat karya ini dilaksanakan di lingkungan kerja Ditjen Perhubungan Udara di 153 Bandar Udara di seluruh Indonesia.
Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso mengatakan, program padat karya Ditjen Perhubungan Udara ini dinilai akan mampu menyerap sebanyak 12.000 tenaga kerja. Dengan total anggaran mencapai Rp 300 milliar.
"Ini kita buat launching pertama kali. Tiap provinsi dikonsentrasikan cash and work, padat karya supaya terakomodir diberi pekerjaan. Kalau di Papua ada sekitar 2.600, Papua Barat 600 tenaga kerja. Masing-masing berbeda sesuai dengan anggaran dan bentuk pekerjaan terkait tenaga kerja yang ada di daerah tersebut," kata Agus, di Lapangan Bandar Udara Budiarto, Curug, Banten, Sabtu, (24/2).
Sementara, kata dia untuk tenaga kerja yang berada di Bandar Udara Budiarto saat ini baru mencapai ratusan orang yang tersebar dari lima desa yang berbeda disekitar Bandar Udara. "Hari ini ada 100 Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan mempekerjakan dari lima desa sekitar bandar udara. Kita memberikan kesempatan kepada penduduk agar tidak ada lagi yang tidak memiliki pekerjaan," imbuhnya.
Dengan bandara yang hampir luasnya 500 hektar kata dia, jenis pekerjaan padat karya ini sebagai bentuk support dalam membantu Bandar Udara Budiarto. "Kita melibatkan tenaga kerja yang bisa memberi pertolongan untuk saling mengisi dengan harapan bandar udara tertolong. Pekerjaannya pembersihan saluran. Kalau hujan ada aliran melalui saluran yang ada di bandar udara sehingga mereka tidak mampet akan lancar sirkulasinya, pengecatan pagar, dan lain lain," jelasnya.
Sementara dia melanjutkan, untuk besaran gaji yang diterima mencapai Rp 2,4 juta perbulan. Dengan masa kerja hampir enam sampai delapan bulan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya