Proyek Kereta Cepat Dianggap Sukses, Jokowi Ingin Ulang Kerja Sama Indonesia-China di Proyek IKN Nusantara
Jokowi menginginkan kesuksesan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terulang di proyek pembangunan IKN Nusantara.
Jokowi menginginkan kesuksesan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terulang di proyek pembangunan IKN Nusantara.
Proyek Kereta Cepat Dianggap Sukses, Jokowi Ingin Ulang Kerja Sama Indonesia-China di Proyek IKN Nusantara
Jokowi Ingin Ulang Kerja Sama Indonesia-China di Proyek IKN Nusantara
Program Inisiatif Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI) menjadi ambisi besar pemerintahan China di bawah Presiden Xi Jinping.
Selama satu dekade terakhir, China telah menggunakan (BRI) untuk menciptakan hubungan yang lebih baik melalui pinjaman infrastruktur besar-besaran.
Tercatat hampir 150 negara telah berpartisipasi dalam program ini, termasuk Indonesia.
Dibutuhkan upaya bersama agar nilai-nilai BRI tetap terjaga dalam rangka memperkuat sinergi dan kerja sama pembangunan infrastruktur.
Presiden Joko Widodo menyatakan, di tengah situasi dunia yang terbelah BRI tidak boleh dipolitisasi.
merdeka.com
"Saya berharap sinergi BRI dalam pembangunan infrastruktur dapat terus, dan di tengah situasi dunia yang makin terbelah kerja sama BRI tidak boleh dipolitisasi," kata Jokowi di Great Hall of The People, Beijing, China, Rabu (18/10).
Jokowi menilai, rasa kepemilikan sangat penting untuk keberlangsungan sebuah proyek.
Oleh karenanya, dibutuhkan sinergi yang memberikan ruang kepemilikan bagi negara tuan rumah untuk melaksanakan proyek nasionalnya secara mandiri.
Hal sebagaimana dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Indonesia.
"Indonesia memiliki proyek nasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang kemudian disinergikan dengan BRI dan baru-baru ini telah diluncurkan dan dioperasionalkan,"
kata Jokowi.
Kepala negara ini berharap, ke depannya hal serupa dapat dilakukan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
"Ke depan, kami juga akan sinergikan pembangunan IKN, transisi energi, dan hilirisasi industri," tuturnya.
Selain itu, dia menekankan agar proyek BRI harus dilandasi prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan antarpihak.
Termasuk melengkapinya dengan perencanaan yang matang, penggunaan sistem pendanaan yang transparan, penyerapan tenaga kerja lokal, dan pemanfaatan produk dalam negeri.
Terakhir, Jokowi memandang keberlanjutan proyek BRI harus dipastikan untuk jangka panjang dan dapat memperkokoh fondasi ekonomi negara mitra.
"Bukan justru mempersulit kondisi fiskalnya," tegasnya.
Tak lupa, Jokowi turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atas kontribusi yang diberikan kepada negara-negara berkembang melalui BRI.