Ramai Dedolarisasi, Ini Mata Uang yang Berpotensi Gantikan Dolar AS
Merdeka.com - Gerakan untuk mengurangi ketergantungan penggunaan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) atau USD dalam setiap transaksi terus menggema di sejumlah negara. Tren ini dikenal sebagai dedolarisasi.
Melansir dari berbagai sumber, gerakan dedolarisasi aktif muncul setelah perang Rusia dan Ukraina. Banyak negara menilai Amerika Serikat dan Sekutu bertindak semena-mena menjatuhkan sanksi ke pihak Rusia dan pendukungnya dengan membekukan cadangan devisa Rusia dalam bentuk valuta asing berupa USD.
Selain itu, banyak negara berkembang mulai menyadari pentingnya untuk menekan ketergantungan terhadap mata uang USD demi memperkuat peran mata uang lokal. Situasi ini diperparah dengan krisis ekonomi global yang mempengaruhi stabilitas mata uang karena bergantung pada kurs Dolar AS.
-
Kenapa Pertamina harus membeli dolar? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Bagaimana Pertamina mengoptimalkan pembelian dolar AS? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
-
Bagaimana Pertamina membeli dolar? 'Arahan saya kepada BUMN adalah untuk mengoptimalkan pembelian dollar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan, Bukan memborong, intinya adalah jangan sampai berlebihan, kita harus bijaksana dalam menyikapi kenaikan dollar saat ini.'
-
Kenapa sistem ini dinilai bisa menekan politik uang? Sistem proporsional tertutup dinilai mampu meminimalisasi politik uang karena biaya pemilu yang lebih murah dibandingkan dengan sistem proporsional terbuka.
-
Kenapa emas jadi alat tukar? Tak hanya itu, emas pada masa lalu juga menjadi salah satu alat tukar perdagangan yang paling umum. Pada era kerajaan, koin-koin emas umumnya memiliki cap kepala Raja yang memerintah saat itu.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
Alhasil, banyak negara kian aktif untuk mengurangi penggunaan mata uang Negeri Paman Sam (dedolarisasi). Bahkan, antar negara kini membuat kesepakatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi baik dalam hal perdagangan maupun investasinya.
Lantas mata uang apakah yang berpotensi untuk menggantikan Dolar AS?
Menyadur laman South China Morning Post, Kamis (18/5), Yuan diprediksi sebagai kandidat utama mata uang pengganti Dolar AS di Masa depan. Ini tak lepas dari peran aktif Pemerintah China untuk terus meningkatkan penggunaan mata uang Yuan di luar negeri sejak beberapa tahun lalu.
"Beijing terus mengirim pesan yang jelas seperti yang telah terjadi selama bertahun-tahun, bahwa meningkatkan penggunaan mata uangnya di luar negeri, yuan, adalah prioritas, terutama dalam menghadapi hegemoni dolar AS," tulis surat kabar asal Hong Kong tersebut.
Pemerintah China berambisi kuat untuk meningkatkan daya tarik yuan sebagai alternatif dalam perdagangan internasional dan sebagai mata uang cadangan. Tak heran, kini China mengalami peningkatan porsi mata uangnya yang digunakan dalam pembiayaan perdagangan, pembayaran internasional, transaksi valuta asing, dan aset cadangan bank sentral.
Namun, capaian ini tetap sangat kecil jika dibandingkan dengan dolar AS yang ada di mana-mana. Tercatat, sekitar 90 persen transaksi valuta asing di seluruh dunia, menurut Bank for International Settlements.
Kabar baiknya, kini semakin banyak negara yang membuang surat utang US Treasury mereka, meningkatkan cadangan emas mereka dan menyelesaikan perdagangan bilateral dalam mata uang lokal. Pada bulan Maret 2023, yuan menjadi mata uang yang paling banyak digunakan untuk transaksi lintas batas di China, menyalip dolar untuk pertama kalinya.
Berikut daftar negara yang tertarik untuk menggunakan Yuan:
1. Rusia
Perekonomian Rusia telah sangat rusak oleh sanksi Barat sebagai akibat dari invasi ke Ukraina, memaksa Moskow untuk mengadopsi penggunaan Yuan yang lebih luas karena pembatasan yang dipimpin Washington telah membatasi aksesnya ke dolar AS.
Alhasil, Rusia memilih Yuan secara signifikan menyusul gelombang sanksi keuangan yang menyebabkan hampir setengah dari cadangan mata uang asingnya dibekukan dan bank-bank besar Rusia dihapus dari layanan pesan antar bank Swift, yang memfasilitasi pembayaran internasional
Kepala ekonom China dari Firma Riset TS Lombard yang berbasis di London, Rory Green, memperkirakan bahwa penggunaan Yuan di Rusia melonjak dari kurang dari 0,26 persen pada tahun 2020 menjadi 2,57 persen pada Januari 2023. Ini menjadikan Moskow sebagai perdagangan valuta asing global terbesar kelima setelah Hong Kong, Inggris, Singapura, dan Amerika Serikat.
2. Arab Saudi
Laporan pada bulan Maret menunjukkan bahwa Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk menerima Yuan daripada dolar AS untuk penjualan minyak. Ini terjadi setelah Presiden Xi Jinping mengatakan selama kunjungan ke Arab Saudi pada bulan Desember bahwa harus ada paradigma baru untuk kerja sama energi, dan dia menyerukan untuk meningkatkan peran yuan sebagai mata uang perdagangan minyak dan gas.
Diproyeksikan permintaan dolar AS kemungkinan akan tergerus habis jika rencana tersebut ditetapkan. Mengingat, kontrak Saudi Aramco dengan perusahaan China terkait penjualan minyak nilainya mencapai USD10 miliar.
3. Argentina
Pemerintah Argentina mengatakan pada akhir April 2023 bahwa mereka akan mulai membayar impor China dalam Yuan daripada dolar AS. Menteri Perekonomian Sergio Massa membenarkan bahwa Argentina, setelah pertemuan dengan duta besar Tiongkok Zou Xiaoli dan perusahaan dari berbagai sektor.
Disebutkan, Argentina menggunakan Yuan untuk membayar impor China senilai USD1,04 miliar pada April, bukan dolar AS. Kemudian Argentina menargetkan barang senilai USD790 juta per bulan mulai Mei juga menggunakan Yuan.
4. Brasil
Brasil telah mulai menerima penyelesaian perdagangan dan investasi dalam Yuan, dari hasil kesepakatan yang dicapai antara bank sentral pada bulan Februari 2023. Brasil juga telah melakukan penunjukan bank kliring yuan dan akses ke Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas, setara China dengan layanan pesan keuangan internasional Cepat, pada awal April 2023 .
Aset valuta asing berdenominasi yuan Brasil mencapai tertinggi 5,37 persen dari total pada akhir tahun 2022. Capaian ini melampaui aset euro untuk menjadi yang terbesar kedua.
5. Bangladesh
Bangladesh dan Rusia setuju menggunakan Yuan untuk menyelesaikan pembayaran untuk pabrik nuklir yang sedang dibangun Moskow di negara Asia Selatan itu, kata seorang pejabat pemerintah Bangladesh seperti dikutip pada bulan April.
Pada awalnya Rusia menginginkan pembayaran dilakukan dalam mata uang rubel. Namun kondisi tersebut tidak mungkin diterapkan Bangladesh. "Tetapi itu tidak mungkin bagi kami", kata Uttam Kumar Karmaker, seorang pejabat senior di Kementerian Keuangan Bangladesh, menurut Reuters.
Dhaka tidak dapat membayar Moskow menggunakan dolar AS setelah Rusia dilarang mengakses sistem transfer uang internasional Swift tahun lalu. Transaksi akan diselesaikan dalam yuan melalui Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas, yang dikembangkan oleh China pada tahun 2015.
6. Pakistan
Pakistan mungkin mulai menggunakan yuan untuk membeli minyak mentah Rusia, dengan kargo uji 750.000 barel akan tiba pada minggu pertama bulan Juni.
Mengutip laman News International, "Pakistan akan membayar harga minyak mentah kemungkinan besar dalam mata uang China, Yuan, dan Bank of China dapat memainkan perannya untuk transaksi" kata seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya di Kementerian Energi Pakistan.
7. Irak
Bank sentral Irak mengatakan pada bulan Februari bahwa itu akan memungkinkan impor sektor swasta dilunasi dalam Yuan. Bahkan, bank diperkenankan memberikan mata uang China kepada pemberi pinjaman Irak untuk membayar mitra China mereka.
Penasihat Ekonomi Pemerintah Irak, Mudhir Salih mengatakan kebijakan ini menandai pertama kalinya impor akan dibiayai dari China dalam yuan. Pahadal, sebelumnya transaksi hanya mengandalkan dolar AS.
"Namun langkah bank sentral Irak tidak akan mencakup perdagangan minyaknya, menurut Salih, dikutip Reuters.
8. Thailand
Bank of Thailand dan Bank Rakyat China telah mengadakan pembicaraan mengenai kerja sama tambahan untuk mendorong bisnis menggunakan penyelesaian Yuan-Baht untuk perdagangan antara kedua negara.
Pengaturan tersebut bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dalam mata uang lokal dan memperkuat kerja sama keuangan antara. "China dan Thailand memperbarui Pengaturan Swap Mata Uang Bilateral yuan-baht mereka pada Januari 2021," tulis surat kabar The Bangkok Post melaporkan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaNegara ASEAN ramai-ramai tinggalkan Dolar AS untuk bertransaksi. Ini akan membuat harga suatu produk lebih tahan banting.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 23 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir mencapai Rp16.000.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya