Resmi dioperasikan, KRL lintas Bekasi-Cikarang dilayani 32 kereta per hari

Merdeka.com - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meresmikan pengoperasian KRL lintas Bekasi-Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur dalam upaya untuk mempermudah masyarakat memperoleh transportasi.
"Ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam penyediaan prasarana transportasi massal yang handal, aman, dan nyaman," kata Menhub Budi kepada wartawan usai peresmian stasiun di Bekasi, Sabtu (7/10).
Menurut Budi, pengembangan jaringan dan peningkatan pelayanan di lintas Bekasi Cikarang selain ditujukan untuk memperpanjang lintas pelayanan KRL dari Bekasi ke arah Cikarang, juga ditujukan untuk memisahkan lintas utama kereta api jarak jauh dan menengah dari lintas angkutan kereta api commuter line Jabodetabek.
Dengan demikian, frekuensi perjalanan KRL bertambah, kapasitas angkut juga meningkat.
Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Umiyatun Hayati mengatakan, pengoperasian KRL lintas Bekasi-Cikarang merupakan lintas pelayanan baru sepanjang 16,74 kilometer yang dapat ditempuh dalam waktu 21 menit.
Frekuensi perjalanan kereta dijadwalkan sebanyak 32 KA per hari. Keberangkatan KRL pertama dari Stasiun Cikarang pukul 05.05 WIB.
Sedangkan kedatangan KRL terakhir di Stasiun Cikarang adalah pukul 23.45 WIB.
Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa KRL selama transisi naik dan turun penumpang, Stasiun Bekasi Timur dan Stasiun Cibitung telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang, antara lain lahan parkir, peron sepanjang 270 meter yang dapat mengakomodasi satu rangkaian KRL dengan 12 kereta, Closed Circuit Television (CCTV) dan pintu layanan tiket.
Selain itu, juga tersedia lift yang diprioritaskan bagi lansia dan penyandang disabilitas, petunjuk informasi kereta bagi penumpang, petunjuk jalur masuk dan keluar stasiun, denah stasiun, serta petunjuk jalur evakuasi.
Dia mengatakan, pembangunan prasarana perkeretaapian lintas Bekasi-Cikarang adalah hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan Jepang melalui kontrak Paket B1 untuk pekerjaan elektrifikasi lintas Bekasi Cikarang yang ditandatangani pada tahun 2012, dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,3 triliun.
Dia berharap peresmian pengoperasian KRL lintas Bekasi Cikarang dan Stasiun Bekasi Timur dipastikan berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan mobilisasi masyarakat Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan sekitarnya, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial.
"Juga memberikan pilihan moda transportasi masal yang aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat dan mengurangi kemacetan akibat meningkatnya volume kendaraan," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya