Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Riset: Bank di ASEAN Terancam Kehilangan Pendapatan USD 5 Miliar di 2025

Riset: Bank di ASEAN Terancam Kehilangan Pendapatan USD 5 Miliar di 2025 bank BCA. REUTERS/Beawiharta

Merdeka.com - Riset Accenture yang dipublikasikan pada 7 November 2019 bertajuk 'Survei Pembayaran Perbankan: Dua Cara untuk Menang' menyebut bahwa bisnis perbankan di Asia Tenggara terancam imbas perkembangan teknologi finansial (tekfin) atau pembayaran digital di masa mendatang.

Sebanyak 14,3 persen dari pendapatan pembayaran perbankan di Asia Tenggara atau setara USD 5 miliar akan tergeser oleh pertumbuhan pembayaran digital dan persaingan dari non-bank. Ini disebabkan pembayaran digital menjadi jauh lebih instan, tidak terlihat dan gratis.

Laporan ini menemukan bahwa pendapatan pembayaran di wilayah tersebut kemungkinan akan tumbuh 6,1 persen secara tahunan, dari semula USD 26 miliar di 2019 menjadi USD 37 miliar pada tahun 2025.

Bank yang mengubah model bisnis mereka dengan mengadopsi teknologi terbaru dan fokus pada penyediaan layanan bernilai tambah akan memperoleh untung, yaitu mendapatkan bagian dari pertumbuhan pendapatan tambahan sebesar USD 11 miliar.

Laporan ini didasarkan pada model analisis risiko pendapatan yang dikembangkan Accenture untuk mengukur tren dalam cara konsumen membayar dan memproyeksikan perubahan dalam perilaku pedagang, teknologi, dan regulasi.

Penelitian ini dilengkapi dengan survei terhadap 240 eksekutif pembayaran di bank-bank di 22 negara untuk menentukan bagaimana mereka berencana untuk memitigasi dan memanfaatkan gangguan pembayaran untuk menumbuhkan loyalitas pelanggan, pendapatan, dan profitabilitas.

"Dunia pembayaran instan, tak terlihat dan gratis ada di sini untuk tetap merapatkan margin lebih jauh pada bisnis yang sudah merasakan banyak tekanan dari persaingan baru, khususnya di Asia Tenggara dengan proliferasi dompet elektronik," kata Divyesh Vithlani yang memimpin praktik Jasa Keuangan Accenture di ASEAN.

Bank Akan Hadapi Tekanan Lebih Dahsyat

Survei ini juga menjelaskan, dalam enam tahun ke depan, bank di ASEAN akan menghadapi tekanan lebih lanjut pada pendapatan dari transaksi kartu dan biaya, dengan pembayaran gratis menempatkan 9,6 persen dari pendapatan pembayaran dalam risiko di wilayah tersebut.

Selain itu, persaingan dari non-bank dalam pembayaran tidak terlihat, di mana pembayaran diselesaikan dalam 'dompet virtual' pada aplikasi atau perangkat seluler akan menempatkan 3,1 persen dari pendapatan bank dalam risiko.

Perpindahan kartu dengan pembayaran instan, di mana dana diselesaikan dan ditransfer secara real-time dan bank tidak menghasilkan bunga, diproyeksikan akan menempatkan tambahan 1,7 persen dari pendapatan pembayaran dalam risiko.

"Pasar pembayaran sedang booming dan ada peluang bernilai miliaran dolar bagi mereka yang mau berinvestasi dalam teknologi dan model bisnis baru berdasarkan lanskap digital baru di masa depan. Bank-bank yang tertinggal di belakang risiko terdegradasi ke saluran pembayaran," pungkas dia.

Reporter: Bawono Yadika

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Prediksi Transaksi Keuangan Digital Tumbuh 14 Kali Lipat Menjadi 10 Miliar Transaksi
Bank Indonesia Prediksi Transaksi Keuangan Digital Tumbuh 14 Kali Lipat Menjadi 10 Miliar Transaksi

Generasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.

Baca Selengkapnya
Transaksi Pakai ATM Makin Turun, 53,3 Juta Orang Pilih Bayar Pakai QRIS
Transaksi Pakai ATM Makin Turun, 53,3 Juta Orang Pilih Bayar Pakai QRIS

Transaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia: Transaksi Perbankan Digital Capai Rp5.570 Triliun
Bank Indonesia: Transaksi Perbankan Digital Capai Rp5.570 Triliun

Perry menuturkan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy), sehingga mencapai Rp92,79 triliun.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Blak-blakan soal Masyarakat Mulai Tinggalkan Transaksi Pakai Kartu ATM
Gubernur BI Blak-blakan soal Masyarakat Mulai Tinggalkan Transaksi Pakai Kartu ATM

Masyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.

Baca Selengkapnya
Pengguna QRIS Terus Meningkat, Kartu Debit dan Kredit Terancam Hilang?
Pengguna QRIS Terus Meningkat, Kartu Debit dan Kredit Terancam Hilang?

Kehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, 70 Persen Penduduk ASEAN Ternyata Tidak Punya Rekening Bank
Mengejutkan, 70 Persen Penduduk ASEAN Ternyata Tidak Punya Rekening Bank

Rosan juga menyoroti terkait inklusi keuangan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan yang pesat.

Baca Selengkapnya
Apdesi Minta Pemerintah Percepat Digitalisasi Transaksi Keuangan di Desa
Apdesi Minta Pemerintah Percepat Digitalisasi Transaksi Keuangan di Desa

Nilai transaksi uang elektronik meningkat 39,28 persen

Baca Selengkapnya
Data BI: Transaksi Gunakan ATM Turun 11 Persen, QRIS Justru Naik 183 Persen di Oktober 2024
Data BI: Transaksi Gunakan ATM Turun 11 Persen, QRIS Justru Naik 183 Persen di Oktober 2024

Transaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.

Baca Selengkapnya
Uang Tak Langsung Cair, Pedagang Tanah Abang Ogah Transaksi Pakai QRIS
Uang Tak Langsung Cair, Pedagang Tanah Abang Ogah Transaksi Pakai QRIS

Pedagang Pasar Tanah Abang enggan melakukan transaksi menggunakan QRIS karena uang tidak langsung diterima pada hari yang sama.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Digital ASEAN Diprediksi Capai USD 2 Triliun, Indonesia Kebagian Berapa?
Pertumbuhan Ekonomi Digital ASEAN Diprediksi Capai USD 2 Triliun, Indonesia Kebagian Berapa?

DEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi Online Sepanjang 2024 Capai Rp283 T
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi Online Sepanjang 2024 Capai Rp283 T

PPATK melaporkan perputaran dana judi daring atau online pada tahun 2024 sudah mencapai Rp283 triliun.

Baca Selengkapnya