Rupiah terkapar, Indofood naikkan harga tepung hingga 10 persen
Merdeka.com - Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Fransiscus Welirang mengakui pelemahan kurs Rupiah turut menyeret harga jual tepung jadi lebih mahal 10 persen semester II-2018 ini.
Pria yang akrab disapa Franky ini mengatakan, konsumsi tepung terigu masyarakat pada semester I-2018 sangat tinggi.
"Permintaan masyarakat terhadap terigu di semester I-2018 ada kenaikan. Akibatnya, konsumsi produk makanan yang ada tepung terigunya seperti mie instan, roti, martabak, kerupuk, bakso, sosis, masih besar," ungkap dia di Jakarta, Senin (24/9).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
Namun demikian, untuk semester II-2018, dia belum bisa memberikan gambaran pasti terkait konsumsi terigu, lantaran secara harga diperkirakan akan melonjak. "Saya enggak tahu, karena harga tepung terigu naik minimal 10 persen karena pelemahan Rupiah sudah mencapai 10 persen," ucapnya.
Mengutip catatan Bloomberg, nilai tukar Rupiah sejak awal 2018 ini terhitung telah terdepresiasi hampir 10 persen, atau sekitar 9,67 persen.
Dia melanjutkan, harga gandum sebagai bahan baku pembuatan tepung terigu di pasar internasional sudah naik 20 persen sejak Maret-April 2018.
"Gandum sendiri harganya sudah naik 20 persen sejak Maret-April. Ini karena ada banjir di timur dan kekeringan di selatan Australia, jadi panennya turun. Selain itu di Ukraina gandumnya ada penyakit. Harga gandum jadinya naik, lebih mahal," jelasnya.
Namun, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) ini pun memperkirakan, konsumsi tepung terigu akan meningkat sebanyak 7 persen pada tahun politik 2019.
"Setiap pemilu orang banyak makan. Saya enggak tahu pastinya naik berapa persen, mungkin bisa sampai 7 persen. Kalau daya beli bagus mungkin naik, tapi masih belum pasti juga. Kan harga terigu naik," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaKenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca Selengkapnya